Penafsiran Zaghlûl Râghib Muhammad Al-Najjâr Terhadap Ayat-ayat Kawnîyah: Studi Analitis Kritik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syarifah, Umaiyatus (2022) Penafsiran Zaghlûl Râghib Muhammad Al-Najjâr Terhadap Ayat-ayat Kawnîyah: Studi Analitis Kritik. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Umaiyatus Syarifah_F53218009.pdf

Download (5MB)

Abstract

Tafsir ilmi lahir sebagai bentuk respons umat Islam akan pesatnya perkembangan sains dan teknologi modern yang dimotori oleh Barat, dimana keilmuan al-Qur’an modern dituntut untuk melampaui ortodoksi tradisional dan penafsiran tekstualis untuk dapat menghadapi tantangan modernitas dan memenuhi kebutuhan umat Islam kontemporer. Sumber penafsiran ilmiah yang bergantung pada fakta ilmiah dan teori ilmiah yang sudah mapan menggiring sebagian cendekiawan muslim berpandangan bahwa tafsir ilmi yang mayoritas ditulis oleh para saintis maupun ulama terkesan apologetik. Zaghlûl al-Najjâr seorang saintis yang menafsirkan al-Qur’an dengan pendekatan saintifik berupa fakta-fakta ilmiah dan teori-teori ilmiah terkini. Dengan mengeksplorasi penafsiran al-Najjâr dan pemikirannya, penelitian ini berusaha menjawab dua pertanyaan penting, yaitu: 1) Bagaimana konstruksi ilmiah Tafsîr al-Âyât al- Kawnîyah fî al-Qur’ân al-Karîm karya Zaghlûl Râghib Muhammad al-Najjâr. 2) Bagaimana aspek apologi dalam tafsir ilmi karya Zaghlûl Râghib Muhammad al-Najjâr?.Agar mendapatkan gambaran serta hasil yang ilmiah dan komprehensip mengenai hal tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kritik tafsir dengan menggunakan metode analisis isi serta analisis wacana. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan. 1) Tafsir ilmi karya al-Najjâr dibangun atas paradigma tafsir tematik yang ditafsirkan secara ra’yî dengan pendekatan saintifik. 2) al-Najjâr terbukti melakukan apologi dalam menafsirkan ayat-ayat kawnîyah yang dibuktikan dengan empat aspek. Pertama, penafsiran yang bersifat afirmatif yang terungkap dalam Q.S. al-Mu’minûn (23):12-14. Kedua, penafsiran dan sikap yang bersifat defensif yang terungkap dalam Q.S. Fushilat (41):53 dan Q.S. al-Hadid (57):25. Ketiga, temporalitas penafsiran yang terungkap dalam Q.S. al-Zumar (39:6). Keempat, penafsiran yang terjebak dengan romantisisme masa lalu yang terungkap dalam Q.S. al-Zumar (39:5).Penelitian ini menghasilkan dua temuan penting: 1) temuan teori apologi penafsiran ilmiah sebagai pengembangan teori apologi yang ada, terutama yang digagas oleh H.A.R. Gibb, Alister McGrath, dan Ahmad Wahib, yang kemudian menghasilkan dua teori apologi penafsiran ilmiah yang terdiri dari teori utama berupa penafsiran yang afirmatif dan teori pendukung berupa penafsiran yang bersifat defensif, temporal, dan penafsiran yang dipengaruhi oleh romantisisme masa lalu. Kedua teori tersebut dijadikan sebagai parameter untuk melihat apologi penafsiran ilmiah yang dilakukan oleh al-Najjâr dalam karyanya. 2) Gagasan penafsiran al-Najjâr terhadap ayat-ayat kawnîyah dikategorikan sebagai penafsiran yang bersifat apologetik.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Syarifah, Umaiyatusumayya_syarifa@fis.uin-malang.ac.idF53218009
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIdri, Idri--2002016701
Thesis advisorRiyadi, Abdul Kadir--D2013087003
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Apologi; Kritik; Tafsir Ilmi; Zaghlûl Râghib Muhammad al-Najjâr.
Divisions: Program Doktor > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Umaiyatus Syarifah
Date Deposited: 14 Apr 2022 05:11
Last Modified: 14 Apr 2022 05:11
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52804

Actions (login required)

View Item View Item