Analisis hukum islam tentang perubahan harta hibah oleh almarhum ayah tanpa sepengetahuan semua anak: studi kasus di Ds. Tlagah, Kec. Banyuates, Kab. Sampang.

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abduh, Muhammad (2021) Analisis hukum islam tentang perubahan harta hibah oleh almarhum ayah tanpa sepengetahuan semua anak: studi kasus di Ds. Tlagah, Kec. Banyuates, Kab. Sampang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Abduh_C71214087.pdf

Download (2MB)

Abstract

Data penelitian diperoleh dengan cara interview, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Sedangkan untuk data yang dipaparkan oleh penulis dianalisis menggunakan metode pola pikir induktif.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perubahan harta hibah oleh alm. Ayah tanpa sepengetahuan semua anaknya di desa Tlagah, kecamatan Banyuates, kabupaten Sampang yang mana H.Hasan mempunyai 10 petak tanah dan telah menghibahkan sepetak tanah kepada anak-anaknya yang berjumlah Sembilan orang. H.Hasan membagi lagi sisa satu tanah untuk dimiliki bersama, akan tetapi setelah H.Hasan wafat anak-anaknya berkumpul untuk membahas pembagian tanah yang sudah dihibahkan sebelum almarhum wafat, dan terjadilah perubahan harta hibah tanpa sepengetahuan semua anak dari H. Hasan. Perubahan itu hanya terjadi pada tanah yang dimiliki anak pertamanya Mawardi Hasan dengan tanah yang dibagi oleh almarhum untuk semua anaknya. Menurut hukum Islam perubahan harta hibah yang tanpa sepengetahuan semua anaknya itu tidak diperbolehkan atau hukumnya cacat. Hal ini didasari karena kalau memang semua anaknya ada sebaiknya dikumpulkan untuk dirundingkan dengan anak-anaknya, ditakutkan jika suatu saat terjadi cekcok keluarga yang membuat keluarga tersebut bermusuhan.Sejalan dengan uraian-uraian diatas, maka penulis menyarankan dua aspek. Pertama secara teoritis, untuk lebih memperhatikan aspek hukum yang ada agar terciptanya keadilan dan kemaslahatan keluarga. Karena persoalan waris sangat rentan terjadinya perselisihan. Kemudian secara praktik, hendaknya orang tua mengumpulkan anak-anaknya untuk pembagian hibah harta bendanya. Agar terciptanya kekompakan, keharmonisan keluarga kebelakangnya. Serta peranan dari aparatur desa, agar bisa menjadi publik figur yang bisa menengahi permasalahan yang ada di setiap warganya khususnya dalam perosalan waris di keluarga ini.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Abduh, Muhammadmuhammad24abduh@gmail.comC71214087
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorDarmawan, Darmawandai.wawan@gmail.com2010048001
Subjects: Hukum Islam > Hibah
Keywords: Hibah; perubahan harta hibah.
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Muhammad Abduh
Date Deposited: 16 Apr 2022 07:15
Last Modified: 16 Apr 2022 07:15
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52850

Actions (login required)

View Item View Item