Konflik dalam kisah nabi Musa dan Khidir: studi atas tafsir Mafatih al-Ghayb karya Fakhruddin Al-Razi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Farida, Mutia (2022) Konflik dalam kisah nabi Musa dan Khidir: studi atas tafsir Mafatih al-Ghayb karya Fakhruddin Al-Razi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mutia Farida_E93217124.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/cgi/users/home?screen=...

Abstract

Kisah Alquran menjadi bagian Alquran yang berperan penting dalam menyebarkan pesan yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Demikian pentingnya pengkajian kisah Alquran, maka penelitian ini berfokus pada salah satu kisah Nabi Musa ketika berguru kepada Khidir. Kisah yang memicu setiap daya logis, menggali lebih dalam atas pertanyaan bagaimana bisa seorang Nabi Musa sebagai Nabi Ulul Azmi begitu sering berkonflik dengan gurunya, Khidir?. Penelitian ini lantas mengambil sudut pandang penafsiran Fakhruddin Al-Razi dalam tafsir Mafa>tih al-Ghayb, mencoba menggali makna pesan terdalam dari konflik atas kisah pertemuan Nabi Musa dan Khidir melalui penafsiran Fakhruddin Al-Razi, yang masyhur sebagai mufassir dengan beragam pendekatan ilmu komperhensif. Penelitian ini menggunakan basis penelitian model kualitatif, dengan penggunaan sumber-sumber penelitian yang berasal dari kepustakaan (library research). Melalui pendekatan historis, penelitian ini mencoba mengungkap pesan moral (‘ibrah}) dari kisah Nabi Musa dan Khidir, dalam lingkup penafsiran Fakhruddin Al-Razi dalam kitab Mafa>tih al-Ghayb. Kemudian akan dianalisa kembali, berdasarkan metode analisis-deskriptif melalui sumber-sumber primer maupun sekunder yang digunakan dalam penelitian ini. Melalui serangkaian penelitian sebelumnya, penelitian ini berkonklusi bahwa dalam penafsirannya atas kisah tersebut, Fakhruddin Al-Razi mendapati konflik Nabi Musa dan Khidir yang demikian berulang terjadi atas perbedaan pengetahuan, dimana Nabi Musa berada dalam tataran ilmu syariat (ilmu pasti) dan Khidir yang berada dalam lingkup ilmu ladunni (hakikat /batin). Hal inilah yang disinyalir mengakibatkan timbulnya konflik karena perbedaan ilmu, cara berpikir dan sikap yang dimiliki oleh keduanya. Lebih lanjut, Al-Razi kembali menjelaskan adanya indikasi bahwa ketika Allah menggiring Nabi Musa pada satu pemahaman bahwa ilmu yang dimilikinya hanyalah sebagian kecil dari luasnya ilmu Allah, yang juga dititipkan kepada Khidir. Dan sebagai sosok pengajar yang telah dipilih oleh Allah, Khidir juga menunjukkan kepada Nabi Musa bahwa ilmu yang dimilikinya bukanlah ilmu yang dapat dipelajari dengan cara yang biasa. Adapun pesan moral yang dapat diteladani dalam kisah ini mencakup adab tawadhu’ sebagai murid kepada guru, larangan untuk bersikap sombong dalam hal keilmuan, bersabar dalam menuntut ilmu, dan tawakkal (berserah diri) atas perkara yang Allah tetapkan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Farida, Mutiamutiafarida14@gmail.comE93217124
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSyarief, Muhammad-2010105601
Subjects: Cerita dalam Al Qur'an
Contextual Teaching and Learning
Keywords: Konflik, Kisah Nabi Musa dan Khidir, Fakhruddin Al-Razi, Mafa>tih al-Ghayb.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: mutia farida
Date Deposited: 18 Apr 2022 08:02
Last Modified: 18 Apr 2022 08:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52888

Actions (login required)

View Item View Item