Analisis arah kiblat Majisd Nurul Huda dengan menggunakan Teodolit dan Mizwala Qibla Finder

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fahmi, Achmad Nur (2022) Analisis arah kiblat Majisd Nurul Huda dengan menggunakan Teodolit dan Mizwala Qibla Finder. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Achmad Nur Fahmi __C08216003.pdf

Download (1MB)

Abstract

Metode penulisan yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Skripsi ini mendeskripsikan tentang analisis arah kiblat Masjid Nurul Huda dengan menggunakan teodolit dan mizwala qibla finder dalam bentuk kualitatif. Cara mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.Hasil penulisan ini menyimpulkan bahwa: Pertama, penentuan arah kiblat Masjid Nurul Huda dengan menggunakan Teodolit dan Mizwala Qibla Finder adalah menentukan data sudut arah kiblat masjid. Sudut arah kiblat Masjid Nurul Huda 65º 55’ 40.82” dihitung dari Utara ke Barat atau 24º 4’ 40.82” dihitung dari Barat ke Utara dan jika dihitung dati titik Utara Timur Selatan Barat sebesar 294º 4’ 40.82. Penentuan arah kiblat Masjid Nurul Huda menggunakan teodolit langkahnya ialah memasang tripod dan teodolit, menyeimbangkan dua waterpass, memasang baterai, membidik Matahari pada waktu pembidikan, mencari utara sejati dengan rumus 360º - azimut Matahari saat pembidikan, mengarahkan ke arah kiblat masjid sebesar 294º 4’ 40.82”, kemudian menyalakan laser dan membidik ke lantai. Untuk Mizwala Qibla Finder dilakukan persiapan data yang ada dalam software miswala.xls, kemudian input data yang akan dilakukan pengamatan, mencari posisi matahari pada jam pengukuran, mencari arah utara sejati, lalu pindahkan benang sampai nilainya setara dengan arah kiblat yaitu 294º 4’ sebagaimana yang ada dalam tabel excel. Kedua, Hasil kemiringan bila diukur menggunakan Teodolit adalah 3,5° dengan pergeseran sebanyak 339.8 km. Apabila diukur dengan Mizwala Qibla Finder menghasilkan kemiringan 3.5° dengan pergeseran sebanyak 388.5 km. Kemelencengan ini jauh dari batas toleransi arah kiblat sebesar 37 km, 45 km, dan batas kemelencengan ini apabila dalam cakupan wilayah Indonesia nilai azimutnya harus berada diantara 290° - 296°. Maka, arah kiblat Masjid Nurul Huda melenceng jauh dari kakbah.Sejalan dengan kesimpulan di atas maka disarankan: Untuk para peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengukuran kiblat masjid dengan Mizwala Qibla Finder dan Teodolit, ini dikarenakan dua alat ini memiliki akurasi yang baik. Kedua, untuk pengurus masjid nurul huda di desa masangan wetan, kecamatan sukodono, kabupaten sidoarjo untuk disarankan agar menempatkan shaf pada pengukuraan yang tepat, yakni pada garis yang telah digaris oleh peneliti. Juga sebaiknya Ketika membangun masjid dikonsultasikan ke pihak yang memahami terkait arah kiblat dan penentuannya sehingga masyarakat dapat kusuk dan yakin atas arah kiblat yang telah diarahkan dengan akurat, dari sini maka tidak timbul keragu-raguan Ketika menjalankan ibadah salat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fahmi, Achmad Nurakkhufahmi@gmail.comC08216003
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
UNSPECIFIEDKhazin, A. Muftiamuftikhazinfaza@gmail.com2013037301
Subjects: Astronomi
Hisab dan Rukyah
Keywords: Kiblat; Mizwala Qibla Finder; Teodolit
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak
Depositing User: Achmad Nur Fahmi
Date Deposited: 23 Apr 2022 07:15
Last Modified: 23 Apr 2022 07:15
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/53017

Actions (login required)

View Item View Item