Hadis tentang fermentasi Etanol Nabīdh dalam perspektif kinektika kimia (Kritik Hadis Ibnu ‘Abbās dan ‘Āishāh dalam Kitab Sahīh Muslim Nomor Indeks 2004 dan Nomor Indeks 2005)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Musthofiya, Hidayatul (2020) Hadis tentang fermentasi Etanol Nabīdh dalam perspektif kinektika kimia (Kritik Hadis Ibnu ‘Abbās dan ‘Āishāh dalam Kitab Sahīh Muslim Nomor Indeks 2004 dan Nomor Indeks 2005). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Hidayatul Musthofiya_E95216034.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini memiliki beberapa permasalahan pokok yaitu: kualitas hadis tentang nabīdh yang diriwayatkan oleh ‘Āishāh dan Ibnu ‘Abbās dalam dalam Kitab Sahīh Muslim No. Indeks 2004 dan Nomor Indeks 2005, kemudian pemaknaan nabīdh dalam hadisnya dan analisa hadis dari hadis yang diriwayatkan oleh ‘Āishāh dan Ibnu ‘Abbās terkait proses fermentasi yang berlangsung dalam nabīdh dan kandungannya yang mempengaruhi batasan dan masa konsumsi nabīdh yang kemudian akan dibuktikan secara scientific sehingga ditemukan rahasia yang terkandung dibalik praktik hadis Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menjelaskan secara terperinci kualitas sanad dan matan hadis tentang fermentasi etanol dalam nabīdh yang terdapat dalam Kitab Sahīh Muslim No. Indeks 2004 dan Nomor Indeks 2005, diuji kebenaran perubahan wujud kimiawi yang terdapat dalam air rendaman kurma yang berdasarkan pada analisis perbandingan hadis yang diriwayatkan ‘Āishāh dan Ibnu ‘Abbās. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif serta bentuk analisa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu library research. Nabīdh merupakan air yang diberi kurma sehingga air tersebutb berubah menjadi manis yang merupakan makanan sekaligus minuman yang digemari Rasulullah SAW, hal itu dapat diketahui melalui salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh ‘Āishāh dan Ibnu ‘Abbās terkait proses pembuatannya. Dalam proses pembuatannya pada hadis riwayat ‘Āishāh dan Ibnu ‘Abbās ditemukan perbedaan batasan masa konsumsi dan penyimpanan nabīdh. Hadis riwayat ‘Āishāh dijelaskan bahwa nabīdh hanya dibuat dalam satu hari, sedangkan hadis riwayat Ibnu ‘Abbās dilakukan selama tiga hari. Para ulama juga memiliki perbedaan pendapat terkait hadis tersebut sehingga dimungkinkan dalam hadis riwayat ‘Āishāh hanya dilakukan selama satu hari dikarenakan proses pembuatannya dimusim panas, sehingga kandungan nabīdh menjadi cepat rusak dan pendapat ulama dibuktikan dengan penelitian membuat nabīdh dengan intensitas suhu 37oC tinggi kadar etanol terjadi pada hari kedua 868a. Kemudian, pada riwayat Ibnu ‘Abbās proses pembuatannya dilakukan selama tiga hari dan dibuktikan bahwa pada suhu normal 25oC dan 30oC etanol semakin tinggi pada hari ke-tiga yaitu 2299a dan 3849b. Apabila kandungan etanol semakin tinggi maka berakibat memabukkan, sehingga dilarang untuk dikonsumsi jika melebihi batasannya. Dengan demikian, relevansi antara hadis ‘Āishāh dan hadis Ibnu ‘Abbās telah terbukti keautentikannya dan batasan masa konsumsi dan penyimpanan nabīdh dapat diketahui berdasarkan pada kondisi dan suhu selama proses pembuatannya.
Kata Kunci: nabīdh, fermentasi, etanol.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Musthofiya, Hidayatulhidayatul.musthofiya13@gmail.comE95216034
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIchwayudi, Budib.ichwayudi@uinsby.ac.id2016047602
Thesis advisorChozin, Fadjrul Hakamhakam@uinsby.ac.id2006075901
Subjects: Kimia
Hadis
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: nabīdh; fermentasi; hadis
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Hidayatul Musthofiya
Date Deposited: 25 Apr 2022 11:53
Last Modified: 25 Apr 2022 11:53
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/53091

Actions (login required)

View Item View Item