Konsep Larangan Nikah: fenomena sosial antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung Glagah, Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khasanah, Rizky Maulidah (2021) Konsep Larangan Nikah: fenomena sosial antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung Glagah, Lamongan. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Rizky Maulidah Khasanah_F02919279.pdf

Download (2MB)

Abstract

Tesis ini merupakan hasil penelitian lapangan yang terjadi di Desa Medang dan Desa Bapuhbandung Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan terkait larangan melakukan pernikahan nikah antar masyarakat di kedua desa tersebut. Dari latar belakang ini, timbul dua rumusan masalah yakni : 1) Bagaimana pandangan masyarakat Desa Medang dan Desa Bapuhbandung terhadap larangan nikah antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan?; Di dalam poin 1 tersebut terdapat 2 sub poin yakni (a) Bagimana kepercayaan masyarakat Desa Medang dan Desa Bapuhbandung terhadap larangan nikah antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung Glagah Lamongan, (b) Bagimana keyakinan masyarakat Desa Medang dan Desa Bapuhbandung terhadap larangan nikah antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung Glagah Lamongan dan 2) Bagaimana implikasi larangan nikah antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan? Data dan fakta penelitian diperoleh melalui wawancara dengan narasumber yang bersangkutan. Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil wawancara dengan teknik deskriptif serta pola pikir deduktif. Data dan fakta tersebut dianalisis menggunakan teori fenomenologi Edmund Husserl, serta teori larangan nikah dalam pemikiran hukum Islam. Di dalam tesis ini memuat tiga hasil penelitian. Pertama, larangan nikah antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung merupakan sebuah fenomena yang terjadi secara turun-temurun yang berasal dari nenek moyang dan dilestarikan hingga saat ini dan kepercayaam masyarakat terhadap larangan nikah antar desa tersebut adalah jika terjadi pernikahan maka pernikahan tersebut akan mendapatkan malapetaka, berupa sakit, gangguan kejiwaan, hingga putusnya pernikahan.. Kedua, keyakinan terhadap larangan nikah antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung adalah terhindarnya dari malapetaka yang dipercaya oleh masyarakat setempat jika melalukan pernikahan antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung. Ketiga, dampak yang ditimbulkan dari larangan pernikahan antar Desa Medang dan Desa Bapuhbandung ini adalah ketidakharmonisan antar kedua masyarakat desa tersebut, serta hubungan sosial atau kerja sama antar masyarakat Desa Medang dan Desa Bapuhbandung menjadi retak.Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengharapkan masyarakat Desa Medang dan Desa Bapuhbandung yang meyakini fenomena larangan nikah lebih memperhatikan ketentutan dalam hukum Islam. Selain itu diharapkan kepada pihak yang berwenang untuk mengawasi fenomena larangan nikah antar desa, dengan tujuan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Khasanah, Rizky Maulidahrizkymaulidah77@gmail.comF02919279
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSuis, Suissuis@uinsby.ac.id2001016202
Thesis advisorJunaidy, Abdul Basithbasithjunaidy71@gmail.com2021107102
Subjects: Hukum Islam > Perkawinan
Keywords: Larangan nikah; Fenomenologi; Hukum Islam
Divisions: Program Magister > Dirasah Islamiyah
Depositing User: Rizky Maulidah Khasanah
Date Deposited: 12 Jul 2022 02:00
Last Modified: 12 Jul 2022 02:00
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/53855

Actions (login required)

View Item View Item