#kuntum# MAKNA RITUAL PURNAMA-TILEM BAGI UMAT HINDU DDHARMA di PURA AGUNG JAGAT KARANA SURABAYA

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dinda Indahsyah Oktavia, Indah #kuntum# MAKNA RITUAL PURNAMA-TILEM BAGI UMAT HINDU DDHARMA di PURA AGUNG JAGAT KARANA SURABAYA. MAKNA RITUAL PURNAMA-TILEM BAGI UMAT HINDU DHARMA di PURA AGUNG JAGAT KARANA SURABAYA. (Submitted)

[img] Text
SKRIPSI WTRMRK.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI WTRMRK.pdf

Download (1MB)

Abstract

Dalam penelitian kali ini, peneliti meneliti tentang salah satu ritual
keagamaan dalam agama Hindu yang bernama bulan Purnama dan Tilem. Alasan
kenapa ritual keagamaan ini dipilih, karena peneliti sebelumnya belum pernah
mendengar tentang ritual ini dan belum pernah mempelajarinya. Ritual Purnama-
Tilem ini dilakukan pada saat hari suci bulan purnama dan tilem datang. Pada hari
itu masyarakat Hindu berbondong-bondong datang ke Pura Agung Jagat Karana
untuk melaksanakan ritual tersebut karena bertujuan untuk meminta keberkahan
dalam hidup mereka, membersihkan diri dari segala kotoran, sifat-sifat buruk,
dan perbuatan jahat, agar kehidupan manusia menjadi tenang tanpa adanya
pikiran-pikiran buruk yang membuat manusia menjadi jahat. Ritual purnama-
tilem juga merupakan bentuk rasa syukur umat Hindu kepada Tuhan atau Sang
Hyang Widhi. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui apa yang dimaksud ritual
Purnama dan Tilem dan apa makna sebenarnya bagi umat Hindu yang ada di Pura
Agung Jagat Karana untuk melakukan ritual itu. Metode dalam penelitian ini yaitu
menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan ini bermaksud untuk memahami
fenomena yang di alami oleh subjek penelitian, misalnya seperti, perilaku,
motivasi atau tindakan-tindakan yang ada di Pura Agung Jagat Karana dengan
cara menggali data dengan melakukan sebuah observasi yaitu mendatangi Pura,
melakukan wawancara, mendokumentasikan keadaan Pura dan proses ritual
tersebut, dan menambahkan tinjauan pustaka yaitu berupa penelitian-penelitian
sebelumnya. Penelitian ini, peneliti menggunakan teori ritual dari Catherine Bell,
Bell adalah seorang antropolog Amerika pada tahun 1953-2008. Dalam bukunya
yang berjudul Ritual: Perspectives and Dimension, menurut pandangan Bell,
sebuah ritual harus dipahami dari konteks atau lingkungannya. Karena konteks
merupakan bangunan dari kehidupan ritual, sedangkan ritual merupakan
seperangkat aktivitas manusia yang telah diatur dan terdapat ciri khas. Pada buku
ini, Bell juga merujuk pada teori-teori para ahli seperti, Max Muller, E.B.Taylor,
William Robertson Smith karena menurutnya ritual bisa ditafsirkan dalam
berbagai teori.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Article
Creators:
CreatorsEmailNIM
Dinda Indahsyah Oktavia, Indahgangnams129@gmail.comE92215038
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorUNSPECIFIEDUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Perbandingan Agama
Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Perbandingan Agama
Depositing User: Dinda Indahsyah Oktavia
Date Deposited: 01 Mar 2024 02:01
Last Modified: 01 Mar 2024 02:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/54000

Actions (login required)

View Item View Item