Analisis Hukum Islam dan Fatwa DSN MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 terhadap penerapan Akad Ar-Rahn di Bmt Almaun Berkah Madani Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wahyudianti, Elsya (2022) Analisis Hukum Islam dan Fatwa DSN MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 terhadap penerapan Akad Ar-Rahn di Bmt Almaun Berkah Madani Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Elsya Wahyudianti_C92218128.pdf
Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil dari dilakukannya sebuah penelitian dengan judul “Analisis Hukum Islam dan Fatwa DSN MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 terhadap Penerapan Akad Ar-Rahn di BMT Almaun Berkah Madani Surabaya”. Penelitian ini dilakukan guna untuk menjawab dua rumusan masalah yakni Pertama, Bagaimana praktik akad Ar-Rahn di BMT Almaun Berkah Madani Surabaya ? Kedua, Bagaimana Analisis Hukum Islam dan Fatwa DSN MUI NOMOR: 25/DSN-MUI/III/2002 Terhadap Penerapan Akad Ar-Rahn di Bmt Almaun Berkah Madani Surabaya ?. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan field research yang mana bertujuan untuk mengumpulkan data dari lokasi atau lapangan yang mana nantinya berguna untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam rumusan masalah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni observasi dan wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan pola pikir induktif. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: Pertama , penerapan akad Ar-Rahn yang ada di BMT Almaun Berkah Madani Surabaya dapat dilakukan dengan cara offline tidak bisa dilakukan secara online. Kedua, ditinjau dari hukum Islam penerapan akad ar-rahn yang ada di BMT Almaun Berkah Madani Surabaya ini sudah sesuai dengan rukun dan syarat dari Ar-Rahn itu sendiri sedangkan apabila ditinjau dari Fatwa DSN MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 belum sesuai dengan yaitu pada : ketentuan umum poin tiga dan ketentuan penjualan barang poin kedua. Namun, akad tersebut tidak langsung batal dikarenakan didalamnya tidak ada unsur penipuan serta kedua belah pihak telah sepakat dan setuju bahkan tidak ada yang dirugikan dari keduanya. Saran yang diberikan oleh penulis kepada BMT Almaun Berkah Madani Surabaya yakni Pihak BMT Almaun Berkah Madani Surabaya seharusnya lebih menerapkan lagi prosedur, syarat, dan ketentuan supaya tidak terjadi problem seperti yang telah terjadi.Untuk nasabah Nasabah lebih menaati prosedur yang telah ditetapkan oleh BMT Almaun Berkah Madani Surabaya.