Makna Ummat Wasat dalam Alquran: studi tafsir maqashidi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rosidah, Luluk Ita Nur (2022) Makna Ummat Wasat dalam Alquran: studi tafsir maqashidi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Luluk Ita Nur Rosidah_E73218045.pdf

Download (2MB)

Abstract

Isu sentral yang terus berkembang di tengah umat manusia hingga saat ini yaitu adanya pemahaman yang berlebihan. Seperti munculnya sikap terlalu tekstual atau terlalu liberal dalam memahami teks Alquran. Sehingga terkotak dalam dua kutub ekstrem, yaitu liberal dan radikal. Hal ini menyebabkan kaburnya esensi ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi. Dalam hal ini tampaknya umat Islam memiliki jalur alternatif dalam mengambil sikap, sebagaimana firman Allah yang disebutkan dalam Alquran Q.S Al-Baqarah 143. Fenomena ini berkaitan dengan makna pada frasa ummat wasat. Sebagaimana penggalan ayat tersebut memiliki makna umat yang adil, terbaik, dan pertengahan atau disebut moderat (wasathiyah). Adanya hal isu tersebut, menjadi suatu problem akademik yang harus diteliti lebih jauh untuk menemukan sisi terang mengenai makna ummat wasat}. Dengan meneliti menggunakan perspektif tafsir maqashid dan teori maqashid. Adapun spesifikasi teori yang digunakan ialah teori maqashid ayat, dengan meminjam konstruksi logis tafsir maqshidi oleh Wasfi' Ashur dan beberapa tokoh lainnya. Namun, penelitian ini disusun berdasarkan metode penelitian deskriptif analitik. Menggunakan pendekatan teori maqashid Alquran sebagaiamana saat ini menjadi ternd akademik dan solutif bagi problem sosial. Tokoh mufassir yang menjadi obyek penelitian ini yaitu Ibnu Asyur, al-Maraghi dan Quraish Shihab. Khususnya penafsiran dari ketiga tokoh tersebut dalam memahami makna ummat wasat. Temuan dari penelitian ini yaitu: Pertama segi penafsiran makna ummat wasat perspektif tafsir maqashidi yaitu berasal dari term ummat wasat bahwa maknanya adalah umat Islam yang berada pada posisi tengah(umat moderat) atau sebagai penengah diantara dua kubu, seimbang, proporsional, serta bersikap adil dan bijaksana dalam menangani suatu persoalan baik didalam konsep akidah. Selain itu, umat yang paling sempurna agamanya, paling baik akhlaknya, dan paling utama amalnya. Adapun persamaan dan perbedaan ketiga tokoh tersebut dalam hal penafsiran, corak, metode, maupun sumber, dan pendekatannya. Kedua, Kontekstualisasi makna ummat wasat dalam urgensitas kehidupan sehari-hari sangatlah penting diterapkan. Pemahaman terhadap makna ummat wasat tidak boleh berhenti hanya kajian tafsir saja. Mengimplementasikan dalam aspek kehidupan yang lebih luas dan sudah harus membumikan makna ummat wasat pada sendi-sendi akidah, ibadah, muamalah, politik, dan relasi antar umat beragama. Sehingga maqashid dari makna ummat wasat dapat diamalkan bagi masyarakat di dunia.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rosidah, Luluk Ita Nurlulukitanur653@gmail.comE73218045
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorYardho, Mohammadmohammadyardho@gmail.com2110068501
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: ummat wasat; Ibnu Asyur; al-Maraghi dan Quraish Shihab
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Luluk Ita Nur Rosidah
Date Deposited: 12 Oct 2022 02:08
Last Modified: 12 Oct 2022 02:08
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/54531

Actions (login required)

View Item View Item