Problematika perkembangan sosial-emosional anak berusia kurang dari 7 tahun ketika masuk kelas I: studi kasus di Kelas I MI Noor Musholla Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fatin, Amira (2022) Problematika perkembangan sosial-emosional anak berusia kurang dari 7 tahun ketika masuk kelas I: studi kasus di Kelas I MI Noor Musholla Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Amira Fatin_D77218027 ok.pdf

Download (2MB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini dikarenakan adanya beberapa peserta didik yang masuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah ketika usianya kurang dari tujuh tahun, menurut Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 7279 Tahun 2020, secara umum, usia ideal untuk seorang anak bisa masuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah adalah di usia 7 tahun. Mereka di nilai telah siap, baik dari segi intelektual, emosional, sosial serta spiritual untuk berada jauh dari orangtua dan mandiri dalam belajar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran perkembangan sosial-emosional pada anak yang masuk MI sebelum usia tujuh tahun. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini 1) Bagaimana perkembangan sosial-emosional peserta didik kelas I-A MI Noor Musholla Surabaya berusia kurang dari tujuh tahun pada saat memasuki jenjang Madrasah Ibtidaiyah dalam kesehariannya di madrasah? 2) Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat dalam proses stimulasi perkembangan sosial-emosional peserta didik kelas I-A MI Noor Musholla Surabaya berusia kurang dari 7 (tujuh) tahun pada saat memasuki jenjang Madrasah Ibtidaiyah? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, jenis penelitian kualitatif yang digunakan yakni penelitian studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini melibatkan 3 orang peserta didik di kelas I-A serta 2 orang guru sebagai informan, dengan pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada perkembangan sosial-emosional pada anak yang masuk MI sebelum usia tujuh tahun di MI Noor Musholla Surabaya mengalami beberapa problem, diantaranya yakni kurang mampu menjaga kebersihan dan kerapian diri, sulit berkonsentrasi, belum mampu bertanggung jawab dalam memenuhi tugas serta kebutuhan dirinya, dan memiliki kecenderungan suka bermain. 2) Faktor yang menghambat dan mendukung proses stimulasi perkembangan sosial-emosional anak berasal dari dirinya maupun lingkungannya. Faktor dari lingkungan yang dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional anak adalah dukungan dari guru, pengaruh teman, komunikasi antar guru dan orangtua, serta pola asuh orangtua, sedangkan faktor dari diri anak yakni kesadaran pada diri anak, serta tingkat egonsentris pada anak.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fatin, Amiraamiraftn13@gmail.comD77218027
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNadlir, Nadlirnadlir@uinsby.ac.id2022076802
Thesis advisorPangastuti, Ratnaratnapangastuti@hotmail.com2003118103
Subjects: Kepribadian
Masalah sosial
Perilaku
Keywords: Problematika perkembangan sosial emosional; anak usia di bawah 7 tahun; collaborative for academic; social; emotional learning
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Depositing User: Amira Fatin
Date Deposited: 27 Sep 2022 08:43
Last Modified: 27 Sep 2022 08:43
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/54661

Actions (login required)

View Item View Item