Pondok Pesantren Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah Turen Malang (1978 – 2010)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hakim, Lukmanul (2016) Pondok Pesantren Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah Turen Malang (1978 – 2010). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (236kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (51kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (51kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (151kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (267kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (268kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (51kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (66kB) | Preview

Abstract

Fokus penelitian yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Bihaaru bahri ‘asali fadlaailir rahmah?.(2) Bagaimana perkembanganPondok Pesantren Bihaaru bahri ‘asali fadlaailir rahmahpada tahun 1978 – 2010 ?. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode sejarah dengan menggunakan pendekatan sosiologi. Metode sejarah ini digunakan untuk mendiskripsikan sejarah berdirinya Pondok Pesantren Bihaaru bahri ‘asali fadlaailir rahmah Turen Malang, mulai dari latar belakang, tujuan didirikannya, visi dan misinya. Pendekatan sosiologi dimaksud untuk memahami peranan pesantren yang mempengaruhi masyarakat. Selain itu, pendekatan sosiologi juga digunakan untuk menjelaskan peristiwa sosial yang terjadi dan berkembang di dalam dan diluar Pondok Pesantren Bihaaru bahri ‘asali fadlaailir rahmahuntuk mencarikan solusi dan jalan keluar bagi masyarakat. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1)Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru bahri ‘asali fadlaailir rahmahdirintis pada tahun 1963 oleh Romo Kyai Ahmad dan berdiri menjadi pondok pesantren pada tahun 1978. Berdirinya pondok pesantren ini didasari atas kegelisahan lahir dan batin tentang pertanggung jawaban setelah meninggal kelak yang selalu menghampiri dan dirasakan oleh Romo Kyai Ahmad. Sebagi solusinya Romo Kyai Ahmad membantu menyelesaikan masalah umat manusia dari melihat penyakit hatinya yaitu menggunakan ilmu “siri” (ngerti sak durunge weruh) artinya mengetahui terlebih dahulu sebelum melihat. Adapun cara mengobati penyakit hati, Romo Kyai Ahmad menggunakan media bangunan pondok pesantren sebagai pelantarannya.Alhamdulilah dengan “biidznillah” banyak masyarakat yang sudah terbantu dengan metode yang beliau gunakan ini. (2) Adapun perkembangan pondok pesantren sangat pesat sekali terutama dalam bidang pembangunan fisik “bangunan pondok pesantren” dibuktikan pada tahun 2010 bangunan pondok pesantren sudah mencapai 9 lantai meskipun belum selesai secara keseluruhan, bidang ekonomi yaitu tersediaanya kebutuhan bagi para pengunjung pondok pesantren yang secara otomatis menjadi dana pemasukan untuk pondok pesantren, bidang sosial yang masih terus berkembang serta bidang pendidikan yang masih dalam proses perbaikan kearah yang lebih baik bagi anak cucu santri.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hakim, Lukmanul--A02212064
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorZuhdi, Achmadzuhdidh@gmail.com2011106101
Subjects: Pesantren
Keywords: Pesantren
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: lukmanul hakim
Date Deposited: 07 Apr 2016 07:59
Last Modified: 13 Nov 2019 03:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/5500

Actions (login required)

View Item View Item