Hoaks dalam Alquran perspektif Tafsir Nusantara: studi atas Tafsir Tarjuman Al-Mustafid karya Abdul Ra’uf Al-Singkili dan Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Shihab

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Amnesti, Muhammad Esa Prasastia (2022) Hoaks dalam Alquran perspektif Tafsir Nusantara: studi atas Tafsir Tarjuman Al-Mustafid karya Abdul Ra’uf Al-Singkili dan Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Shihab. Masters thesis, UIN Sunan Ampel surabaya.

[img] Text
Muhammad Esa Prasastia Amnesti_02040520026 123.pdf

Download (1MB)

Abstract

Hoaks merupakan salah satu persoalan sosial yang menjadi ancaman nyata di Nusantara. Namun demikian, menanggapi persoalan hoaks melalui perspektif tafsir, khususnya tafsir Nusantara, masih jarang dilakukan. Padahal persoalan hoaks ini ada dibahas di dalam tafsir Nusantara. Istilah hoaks yang kini telah sangat umum digunakan untuk merujuk banyak hal, telah membuat apa itu hoaks masih belum jelas. Tesis ini bertujuan untuk menjelaskan hal yang belum jelas tersebut melalui perspektif tafsir Nusantara. Untuk kepentingan itu, tesis ini memilih dua tafsir Nusantara yang masing-masingnya berasal dari dua periode yang berbeda; klasik dan kontemporer. Periode klasik diwakili oleh Tarjuman Al-Mustafid karya Abdul Ra’uf Al-Singkili, sedangkan periode kontemporer diwakili oleh Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Ada dua rumusan masalah yang dianalisis; bagaimana hoaks dalam al-Qur’an perspektif tafsir Nusantara, khususnya dari dua tafsir yang dipilih tersebut? dan bagaimana titik persamaan dan perbedaannya? Dua rumusan masalah ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik, sejumlah teori-teori sosial, dan metode penelitian kualitatif. Hasilnya adalah tesis ini menyimpulkan bahwa hoaks dalam al-Qur’an perspektif tafsir Nusantara dapat berarti banyak hal. Pertama, suatu kebohongan yang mengherankan, apapun jenis atau bentuk objeknya. Kedua, perkataan yang tampak benar, namun sebenarnya tidak benar, atau perkataan yang mengandung unsur kebohongan. Ketiga, perkataan yang dusta/ bohong atau perkataan yang tidak sesuai dengan fakta/ kenyataan yang sebenarnya. Keempat, tuduhan atau sejenisnya yang tidak benar atau berdasar, atau tidak sesuai dengan fakta/ kenyataan yang ada/ sebenarnya. Kelima, informasi yang tidak beres. Keenam, tuduhan atau sejenisnya yang bohong alias tidak benar atau tidak bersifat faktual. Ketujuh, kabar, informasi, atau sejenisnya yang terkesan tidak sesuai dengan fakta yang ada atau tidak jelas kebenarannya. Kedelapan, berita yang belum tentu benar, atau berita yang masih belum diketahui secara jelas kebenarannya. Delapan pengertian ini merupakan perspektif secara kesuluruhan dari kedua tafsir Nusantara yang dipilih, dan sekaligus merupakan titik persamaannya. Adapun titik perbedaannya terletak pada bahasa atau kalimat yang digunakan oleh masing-masingnya dalam mendefinisikan hoaks.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Amnesti, Muhammad Esa Prasastiamuhammadesa79@gmail.com02040520026
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHadi, Abd--2018115501
Thesis advisorThobroni, Ahmad Yusamayusamth71@gmail.com2022077101
Subjects: Dakwah > Pesan Dakwah
Pesan Dakwah

Al Qur'an
Agama > Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Hoaks; Tafsir Nusantara; Tarjuman Al-Mustafid; Tafsir Al-Mishbah
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Muhammad Esa Prasastia Amnesti
Date Deposited: 24 Nov 2022 14:15
Last Modified: 24 Nov 2022 14:15
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/55074

Actions (login required)

View Item View Item