Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis predict-Observe-Explain (POE) untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sari, Friska Novita (2022) Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis predict-Observe-Explain (POE) untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Friska Novita Sari_D74217043.pdf
Download (2MB)

Abstract

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan aspek penting dalan mengajar dan belajar. Model POE adalah merrupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik dapat aktif dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didk baik dari segi penguasaan konsep, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi maupun untuk meningktkan aktivitas peserta didik. Tujuan pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik setelah mengikuti pembelajaran yang sudah dikembangkan. Proses pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model pengembangan Plomp yang terdiri atas tiga fase yaitu fase penelitian pendahuluan, fase pembuatan prototype dan fase penilaian. Uji coba perangkat pembelajaran ini dilakukan di MTs Hasyim Asy’ari Sukodono dengan jumlah peserta didik sebanyak 20 pada kelas VII-1. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik angket (meliputi angket validasi dan angket respon peserta didik), teknik tes dan teknik observasi. Data-data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.Berdasarkan analisis kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan hasil rata-rata total kevalidan RPP sebesar 4,12 dan rata-rata total kevalidan LKPD sebesar 4,09 maka berada pada kategori “sangat valid” dan dinyatakan “praktis” oleh validator dengan rata-rata penilaian yang diberikan yaitu “A”. Hasil uji Wilcoxon memproleh nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05 menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan postest, aktivitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran memenuhi kategori “cukup aktif” dengan skor rata-rata 40,15%, kemampuan guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dalam dua pertemuan dinyatakan baik dengan skor rata-rata 86,7 %, respon peserta didik terhadap pembelajaran termasuk dalam kategori “positif” dengan skor rata-rata 75%.