Tikrar ayat Fa bi ayyi ala i rabbikuma tukazziban dalam surat ar-rahman: studi komparatif tafsir al-Nuur dan Tafsir al-Munir

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Djunaidi, Khofifah (2022) Tikrar ayat Fa bi ayyi ala i rabbikuma tukazziban dalam surat ar-rahman: studi komparatif tafsir al-Nuur dan Tafsir al-Munir. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Khofifah Djunaidi_E73218043 OK.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pengulangan (tikrār) ayat fa bi ayyi alā i rabbikumā tukażżiban dalam Surat ar-Rahman terjadi sebanyak 31 kali yang merupakan pengulangan terbanyak dalam Alquran. Pengulangan tersebut menggunakan redaksi yang berbeda dari pengulangan ayat lainnya, dimana dari pengulangan ayat pertama hingga terakhir tidak memiliki perbedaan sama sekali. Tidak memungkinkan hal demikian terjadi begitu saja tanpa sebab tertentu. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji tentang sebab pengulangan (tikrār) ayat fa bi ayyi alā i rabbikumā tukażżiban melalui penafsiran M. Hasbi ash-Shieddiqy dalam tafsir an-Nuur dan Wahbah bin Musthafa al-Zuhaili dalam tafsir al-Munir. Sehingga penelitian ini disebut dengan penelitian komparatif, yaitu membandingkan penafsiran satu dengan satu lainnya. Penelitian ini merupakan kajian internal Alquran, atau kajian yang mempelajari tentang apa saja yang ada di dalam Alquran. Sebagai kajian dengan jenis kepustakaan, berarti kajian ini berasal dari berbagai sumber seperti buku-buku, jurnal, artikel dan literatur lain yang searah dengan kajian tikrār.Pemilihan dua kitab tafsir (an-Nuur dan al-Munir) ini dilatarbelakangi oleh banyaknya persamaan di antara keduanya, seperti metode, corak dan sistematika penafsiran yang digunakannya. Selain itu, dua kitab tafsir ini juga masih jarang digunakan dalam sebuah penelitian terlebih dibandingkan seperti penelitian ini. Dari seluruh pembahasan yang telah penulis paparkan, dapat diambil kesimpulan mengenai penafsiran tikrār ayat fa bi ayyi alā i rabbikumā tukażżiban menurut Hasbi ash-Shieddiqy dan Wahbah al-Zuhaili. Kedua mufassir tersebut memiliki persamaan pendapat mengenai bentuk dari pengulangan ayat fa bi ayyi alā i rabbikumā tukażżiban, yaitu merupakan kalimat tanya (istifham). Mereka berpendapat bahwa bentuk kalimat tanya tersebut memiliki maksud sebagai penegasan (ta’kid) kepada golongan jin dan manusia agar selalu mengingat Allah, tidak mengingkari nikmat-nikmat Allah, dan bersyukur tanpa rasa kufur. Sebagaimana fungsi dari tikrār ialah sebagai penegasan (ta’kid) atas pentingnya suatu permasalahan, penetapan (taqrīr) terhadap makna yang telah berlalu dan juga sebagai penyampaian atas agung dan besarnya suatu perkara (ta’ẓim).

Kata kunci: Tikrār, tafsir an-Nuur dan tafsir al-Munir.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Djunaidi, Khofifahkhofifahdjunaidi976@gmail.comE73218043
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSyarief, Muhammad--2010105601
Subjects: Al Qur'an > Asbabun Nuzul
Bahasa Arab
Al Qur'an > Mukjizat al Quran
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Tikrar; Tafsir an-Nuur; dan Tafsir al-Munir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Khofifah Djunaidi
Date Deposited: 31 Jul 2023 05:58
Last Modified: 31 Jul 2023 05:58
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/56110

Actions (login required)

View Item View Item