Studi analisis hisab waktu salat asar dan isya berdasarkan fikih mazhab empat

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wathon, Yusuf Nasrul (2022) Studi analisis hisab waktu salat asar dan isya berdasarkan fikih mazhab empat. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Yusuf Nasrul Wathon_C97217024 OK.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul �Studi Analisis Hisab Waktu Salat Asar Dan Isya Berdasarkan Fikih Mazhab Empat� ini, ditulis untuk menjawab beberapa pertanyaan yang terdapat di dalam rumusan masalah, yakni Bagaimana komparasi fikih mazhab empat tentang awal waktu salat Asar dan Isya? Bagaimana pemaknaan konsep fikih mazhab empat yang bersifat kualitatif ke dalam parameter kuantitatif-astronomis? Bagaimana algoritma dan hasil hisab awal waktu salat Asar dan Isya berdasarkan fikih mazhab empat? Untuk menjawab beberapa pertanyaan itu, Penulis menggunakan metode Penelitian Pustaka (Library Research) dengan pendekatan kualitatif. Sumber datanya berupa data primer dan sekunder. Metode Pengumpulan datanya ialah dengan menggali di sumber-sumber pustaka. Untuk teknik pengolahan data ialah dengan membaca data-data dari sumber rujukan primer mau pun sekunder. Untuk teknik analisis data dengan Deskriptif dan Komparatif. Komparasi fikih mazhab empat tentang waktu asar dan isya ialah menurut mazhab Hanafi ketika panjang bayangan benda dua kali bendanya dan menurut mazhab Maliki, Syafii dan Hambali ialah sepanjang bendanya. Syafaq menurut mazhab Hanafi ialah mega putih dan menurut tiga mazhab lain ialah mega merah. Pemaknaan astronomi terhadap konsep fikih waktu asar dan isya ialah dalam mazhab Hanafi, waktu asar masuk ketika bayangan istiwa ditambah dengan dua kali panjang benda yang tegak lurus. Menurut tiga mazhab lain, waktu asar masuk Ketika bayangan istiwa ditambah dengan satu kali panjang bendanya. Mega merah dalam pandangan astronomi di Indonesia ialah ketika ketinggian matahari -180 dan mega merah ketika ketinggian matahari -210. Yang paling tampak perbedaan dalam algoritma perhitungan ialah dalam penentuan ketinggian matahari waktu asar menurut Abu Hanifah ialah cotan h = tan zm + 2 sedangkan menurut tiga mazhab lain cotan h = tan zm + 1. Hasil hisab waktu asar antara kedua mazhab ialah selisih sekitar 1 jam lebih 2 menit sedangkan untuk waktu isya selisihnya ialah 12 menit antara mega merah dan mega putih. Bagi Penggiat ilmu Falak, sudah menjadi keharusan untuk mengetahui landasan fikih waktu-waktu salat. Untuk Peneliti selanjutnya, mungkin bisa melakukan kajian tentang ketinggian matahari ketika terbenamnya dua syafaq di Indonesia.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Wathon, Yusuf Nasrulyusufnasrul64@gmail.comC97217024
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNawawi, Abd. Salamndhenk83@gmail.com2017085701
Subjects: Fikih > Fikih Mazhab Empat
Salat > Salat, Waktu
Falak
Keywords: Waktu salat; Hisab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak
Depositing User: Yusuf Nasrul Wathon
Date Deposited: 01 Aug 2023 07:04
Last Modified: 01 Aug 2023 07:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/56145

Actions (login required)

View Item View Item