Analisis maqaṣid al-sharri’ah terhadap putusan Baḥthu al-masaịl ⅹⅹⅰⅴ fmp3 (forum musyawarah pondok pesantren putri) se-Jawa Timur tahun 2020 mengenai pemberian nafkah paket internet di era milenial

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohim, Abdur (2022) Analisis maqaṣid al-sharri’ah terhadap putusan Baḥthu al-masaịl ⅹⅹⅰⅴ fmp3 (forum musyawarah pondok pesantren putri) se-Jawa Timur tahun 2020 mengenai pemberian nafkah paket internet di era milenial. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Abdur Rohim_C91218092 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Skripsi-ini ditulis sebagai jawaban dari pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu: bagaimanakah keputusan baḥthu al-masāịl XXIV FMP3 se-Jawa Timur tahun 2020 mengenai pemberian nafkah paket internet di era milenial, serta bagaimana analisis maqāṣid al-sharī’ah terhadap putusan baḥthu al-masāịl XXIV FMP3 se-Jawa Timur tahun 2020 mengenai pemberian nafkah paket internet di era milenial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik library research (kajian pustaka) mengambil dari sumber data dalam proses pengumpulanya menggunakan metode dokumenter. Kemudian, data yang telah terkumpul akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan pola pikir deduktif, yang selanjutnya akan disusun secara sistematis sehingga menjadi data yang konkrit mengenai pemberian nafkah paket internet di era milenial pada putusan Bahthu Al-Masaịl XXIV FMP3 Se-Jawa Timur Tahun 2020. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan maqaṣid al-sharri’ah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian nafkah paket internet kepada isteri dan anak di era milenial dalam putusan Bahthu Al-Masāịl XXIV FMP3 Se-Jawa Timur Tahun 2020 menyatakan pada dasarnya hukumnya tidak wajib, namun apabila sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian suami kepada istri dan anaknya maka disunnahkan memberikanya dengan catatan (1) memiliki tujuan pembelajaran atau sekedar menghilangkan kejenuhan. (2) Tidak sampai berdampak buruk pada kesehatan, karakter, psikis. (3) Selalu ada pengawasan dan pengarahan dari orangtua supaya tidak sampai menimbulkan kecanduan pada permainan. (4) Ada dugaan kuat dari orang tua bahwa anak tidak menyalahgunakan smartphone untuk mengakses konten yang negatif atau digunakan hal-hal yang diharamkan syariat. Berbeda lagi apabila paket internet itu digunakan sebagai penunjang pembelajaran bagi anak dalam menuntut ilmu pendidikan berbasis komputer terlebih lagi yang dipelajari bersifat fardhu a’in atau fardhu kifayah maka wajib bagi suami memberikan paket internet kepada anak. Selain itu, berdasarkan persesuaianya dengan Maqasid al-Sharri’ah pemberian nafkah paket internet di era milenial cenderung pada hifz aql (menjaga akal) dan memiliki dua tingkatan pada maslahat kebutuhanya yaitu: pada tingkat al-ḥajiyyat (kebutuhan tambahan) dan juga bisa tergolong sebagai Al-ḍaruriyat (kebutuhan pokok), Sesuai dengan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran kepada Masyarakat untuk sangat memperhatikan adanya pemahaman tentang hak dan kewajiban yang dijatuhkan pada suami atau pada istri. Sehingga dengan adanya pemahaman tersebut tidak akan dengan mudah muncul persoalan dalam rumah tangga, khususnya yang berkaitan dengan nafkah. Dan dengan adanya pemahaman tersebut dapat dengan signifikan mengurangi angka perceraian yang ada di Indonesia serta dapat mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warohmah;