Penerapan metode Modified Distribution dan Least Cost pada manajemen rantai pasok di peternakan sapi perah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nana, Fedora Helau (2022) Penerapan metode Modified Distribution dan Least Cost pada manajemen rantai pasok di peternakan sapi perah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Fedora Helau Nana_H76218029 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Permasalahan distribusi merupakan aspek yang harus diperhatikan karena permasalahan tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap biaya dan tingkat pelayanan kepada konsumen. Agar dapat menyelesaikan permasalahan pada biaya pendistribusian, maka membutuhkan pengoptimalan pada biaya pendistribusian melalui sarana transportasi. Penelitian ini mengusulkan penerapan kaidah ilmu dalam hal distribusi menggunakan perbandingan metode Modified Distribution (MODI) dan metode Least Cost di peternakan Desa Sawunggaling Kecamatan Taman Sidoarjo menuju lokasi sasaran biaya pendistribusian. Prinsip kerja dari metode Least Cost adalah pemberian prioritas pengalokasian yang mempunyai biaya satuan terkecil, sedangkan penggunaan metode Modified Distribution (MODI) merupakan metode penyelesaian kasus distribusi yang dikembangkan dari metode Stepping Stone, dengan menggunakan metode Least Cost menghasilkan total biaya pada bulan November 2021 sebesar Rp.18.280.000, total biaya pada bulan Desember 2021 sebesar Rp.18.955.000, dan pada bulan Januari 2022 mendapatkan Rp.24.530.000. Untuk metode Modified Distribution penelitian ini menghasilkan total biaya pada bulan November 2021 sebesar Rp.18.015.000, total biaya pada bulan Desember 2021 sebesar Rp.18.955.000, dan pada bulan Januari 2022 sebesar Rp.25.410.000.Pendistribusian susu sapi di Desa Sawunggaling dengan menggunakan 2 metode telah mendapatkan hasil yang optimal, didapatkan dari biaya awal dan akhir setelah perbandingan kedua metode pada bulan November 2021 yakni sebesar 4.96%, pada bulan Desember 2021 sebesar 0% karena tidak terjadi perubahan yakni tetap dengan biaya distribusi sebesar Rp.18.955.000, dan pada bulan Januari 2022 sebesar -3.6%. Dikarenakan metode Modified Distribution tidak dapat mengoptimalkan biaya awal.