This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Attamimi, Suraya (2022) Penafsiran ‘Ismah dalam kitab Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qur’an karya Muhammad Husayn Al-Tabataba’i. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Suraya Attamimi_F53218008.pdf Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh subjektivitas penafsiran ‘is}mah di kalangan ulama baik Sunni maupun Syiah, sebagai afirmasi terhadap konsep ‘is}mah pada masing-masing kelompok, sehingga terbatas hanya pada perdebatan. Sementara konteks saat ini membutuhkan penafsiran yang lebih merespon problem kontemporer, sesuai spirit al-Qur’an sebagai salih li kull zaman wa makan. Salah satu karya tafsir yang dipandang mampu meminimalisir subjektivitas penafsiran dengan metodenya, sekaligus merespon kondisi umat adalah tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an karya al-Tabataba’i. Ada tiga hal yang menjadi persoalan dalam penelitian ini, yaitu; Pertama, Bagaimana penafsiran al-Tabataba’i tentang ‘ismah dalam tafsir al-Mizan?. Kedua, Bagaimana objektivitas dan kontinuitas penafsiran ‘ismah al-Tabataba’i?. Ketiga, Bagaimana implikasi konsep ‘ismah al-Tabataba’i terhadap kemaksuman manusia biasa?. Data yang diperoleh darinya dianalisis dengan menggunakan teori objektivitas (al-Mawdu’iyyah) melalui metode al-Fasl dengan tiga langkah prosedural; pendekatan struktural, analisis historis dan kritik ideologi untuk memperoleh as}alat al-Nas (orisinalitas teks) dari ayat-ayat ‘ismah yang digunakan al-Tabataba’i. Sehingga dengan begitu akan diuji objektivitas penafsirannya. Selanjutnya sebagai upaya memperoleh kontektstualitas penafsiran ‘ismah menggunakan teori kontinuitas (al-Istimrariyah) yang dilakukan melalui metode al-Wasl. Hasil dari penelitian yang dilakukan menemukan hal berikut: Pertama, ‘ismah dalam penafsiran al-Tabataba’I merupakan pencapaian diri (eksistensi) yang berasal dari pengetahuan khusus (‘ilm al-huduri) yang diberikan Allah kepada orang-orang tertentu yang memiliki tingkat ketaqwaan tinggi, yang dicapainya melalui iradah dan ikhtiyarnya. Kedua, berdasarkan teori objektivitas, al-Tabataba’i dapat dinyatakan tidak cukup objektif dalam menafsirkan ayat-ayat ‘is}mah, karena masih terpengaruh dengan kondisi sosial-politik pada masanya dan juga ideologi kemazhabannya.Ketiga, sebagai implikasi dari konsep ‘ismah al-Tabataba’i, manusia biasa berpotensi mencapai tingkat “kemaksuman” dengan mewujudkan eksistensinya sebagai manusia, yang menjaga diri dari perbuatan yang mengkhianati nilai-nilai kemanusiaannya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Tafsir | ||||||||||||
Keywords: | ‘Ismah, al-Mizan; al-Tabataba’i; metode al-Qur’an bi al-Qur’an. | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Suraya Attamimi | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Dec 2022 02:21 | ||||||||||||
Last Modified: | 06 Dec 2022 02:36 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/56812 |
Actions (login required)
View Item |