Studi ritual pawang hujan bagi komunitas majelis taklas di desa gading surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Winarno, Budi (2022) Studi ritual pawang hujan bagi komunitas majelis taklas di desa gading surabaya. Undergraduate thesis, Uin Sunan Ampel Surabaya.

Text
Budi Winarno_E92216027.pdf
Download (1MB)

Abstract

Ritual kepawangan merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh seseorang yang dipercya mampu mengendalikan hujan dengan cara belajr atau dipilih secara turun temurun. Didalam komunitas majelis taklas yang ada di Desa Gading Surabaya ini didirikan pada tahun 2015 silam. Dalam penelitian ini peneliti tertarik karena ritual memindahkan hujan yang dilakukan oleh Mbah Moelyadi selaku pendiri komunitas majelis taklas terbilang unik dan praktis karena tidak memerlukan bahan-bahan yang merepotkan seperti cabai telur atau yang lainya yang biasanya dilakukan dalam ritual pada umumnya. Skripsi ini difokuskan untuk mengetahui makna ritual pawang hujan yang dilakukan oleh komunitas majelis taklas atau orang yang sudah memiliki kemampuan dalam melakukan ritual pawang hujan. Penelitian ini difokuskan dalam mengungkap makna yang ada dibalik ritual pawang hujan Dan memberikam gambaran mengenai bagaimana pelaksanaan ritual pawang hujan yang dilakukan oleh anggota komunitas. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ritual pawang hujan ini mempunyai makna sebagai bentuk penghormatan yang diberikan kepada roh-roh leluhur dan juga kepada Tuhan yang maha Esa agar dikabulkannya permohonan dan sebagai media untuk berdialog kepada sang Maha Agung atau mendekatkan diri kepada sang Maha Suci. Penelitian ini menggunakan teori interprevistik Clifford Geertz untuk bisa memahami lebih dalam manusia untuk memaknai sebuah perilaku manusia dan juga dunia. Dengan kata lain teori ini bertujuan mengungkapkan sistem makna yang digunakan manusia untuk memaknai proses kehidupanya.