Makna tradisi malam Jumat Legi bagi masyarakat di Klenteng Sam Poo Tay Djien Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abror, Nurul Fauziah (2022) Makna tradisi malam Jumat Legi bagi masyarakat di Klenteng Sam Poo Tay Djien Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nurul Fauziah Abror_E02217032.pdf

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini membahas seputar makna tradisi malam Jumat Legi yang dilakukan secara rutin di klenteng Sam Poo Tay Djien atau klenteng Mbah Ratu Surabaya. Terdapat dua pokok problem akademis yang akan dijawab dalam penelitian ini: pertama, bagaimana prosesi tradisi malam Jumat Legi di klenteng Sam Poo Tay Djien Surabaya? Kedua, seperti apa dan bagaimana makna tradisi malam Jumat Legi di klenteng Sam Poo Tay Djien Surabaya? Dua pokok permasalahan tersebut akan dijawab melalui metode penelitian dan teori yang diterapkan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Deskriptif analisis-filosofis merupakan metode yang diterapkan dan teori fenomenologi Alfred Schutz merupakan pendekatan yang juga digunakan di dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tradisi malam Jumat Legi merupakan tradisi turun-temurun yang dihasilkan dari proses akulturasi budaya antara budaya masyarakat Tionghoa dan masyarakat Jawa yang sudah beratus-ratus tahun dilestarikan oleh masyarakat klenteng (umat Tri Dharma dan umat-umat agama lain) yang keberadaannya tidak jauh dari klenteng. Bahkan masyarakat yang datang dari luar kota pun berbondong-bondong mendatangi klenteng Mbah Ratu ketika tradisi malam Jumat Legi akan dimulai. Adapun makna yang terkandung dibalik adanya tradisi tersebut adalah untuk mengeratkan tali silaturahmi antar pemeluk sesama agama dan antar umat beragama yang lain, bahkan antar sesama manusia saling dieratkan tali persaudaraannya melalui adanya ritual malam Jumat Legi. Walaupun tradisi tersebut secara hakikatnya dikemas ke dalam ritual-ritual keagamaan yang sakral, karena mengingat selain untuk mengeratkan tali silaturahmi atau persaudaraan, di dalam tradisi tersebut juga terdapat makna yang penting bagi masyarakat Tionghoa dan muslim di Indonesia, yakni mengingat dan mengenang jasa salah satu penyebar Islam di Nusantara, yaitu laksamana Cheng Ho.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Abror, Nurul Fauziahfauziaabror102@gmail.comE02217032
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRosidah, Feryani Umiferyani66@gmail.com2008026901
Subjects: Agama
Budaya - Agama
Tradisi Islam
Keywords: Tradisi; Jumat Legi; Klenteng Mbah Ratu
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama
Depositing User: Nurul Fauziah Abror
Date Deposited: 20 Oct 2022 04:05
Last Modified: 20 Oct 2022 04:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57291

Actions (login required)

View Item View Item