Komodifikasi paham Ahlusunah Wal Jamaah: studi konflik perebutan pengaruh elite Nahdlatul Ulama (NU) dan Salafi di Pasuruan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Masitah, Dewi (2020) Komodifikasi paham Ahlusunah Wal Jamaah: studi konflik perebutan pengaruh elite Nahdlatul Ulama (NU) dan Salafi di Pasuruan. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Dewi Masitah_F53417025.pdf

Download (5MB)

Abstract

Para Kiai dan Habaib mempunyai peran penting dalam perkembangan Islam di Pasuruan sejak abad XVII. Mereka mendirikan pesantren-pesantren yang berpaham Ahlusunah wal jamaah, yang berafiliasi kepada organisasi Nahdlatul Ulama (NU), sehingga Pasuruan dikenal sebagai basis warga Nahdhiyin di Jawa Timur. Sejak tahun 2000-an ada fenomena yang cukup menarik, para elite NU mengalami keresahan dengan munculnya kelompok Salafi yang juga berpaham Ahlusunah wal jamaah. Kelompok Salafi ini mempunyai metode dakwah yang menarik simpati masyarakat Pasuruan, sehingga jumlah pengikut atau jamaahnya mengalami perkembangan yang cukup pesat. Elite NU merasa tersaingi oleh kehadiran Salafi tersebut, karena terjadi penurunan pengaruh jumlah warga Nahdliyin sebagai aset atau modal sosial elite NU pada aspek politik, ekonomi dan pendidikan. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini menjawab dua pertanyaan, yaitu: 1) bagaimana komodifikasi paham Ahlusunah wal jamaah yang dilakukan oleh elite NU dan Salafi di Pasuruan. 2) Bagaimana konflik perebutan pengaruh antara elite NU dan Salafi di Pasuruan?. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Sosiologi. Teori yang digunakan sebagai alat analisis adalah teori komodifikasi dan konflik. Penelitian ini menemukan dua kesimpulan. Pertama, bentuk komodifikasi paham Ahlusunah wal jamaah elite NU berfokus pada kekuasaan dengan menggunakan istilah Al-Ulama Waratsatu al-Abiya’, yaitu himbauan tidak memilih presiden dan gubernur perempuan, memilih pemimpin (Presiden dan wakil presiden) yang amanah dan mendukung NU untuk kepentingan bersama (maslahah diniyyah ala thariqati al-ahl sunnah wal jama’ah). Melalui kekuasaan tersebut elite NU berkeyakinan bahwa kebutuhan dan kesejahteraan pada aspek politik, ekonomi dan pendidikan terpenuhi dan merata. Sedangkan bentuk komodifikasi paham Ahlusunah wal jamaah Salafi berfokus pada dakwah, yaitu mengembalikan Islam pada alquran dan hadis serta Islam yang bebas dari bidah, tahayul, dan khurafat. Model dakwah Salafi tidak berorientasi pada politik praktis, mereka bekerjasama dengan pemerintah kota Pasuruan. Mereka bersikap terbuka dan fleksibel dalam berinteraksi dengan masyarakat, serta bersikap nasionalis. Kedua, Konflik perebutan pengaruh antara elite NU dan Salafi berpengaruh pada masyarakat Pasuruan sehingga menjadi dua model jamaah, yaitu jamaah murni yang cenderung bersikap fanatik dan jamaah muhajirin yang lebih kritis dan fleksibel. Jamaah muhajirin inilah disebut generasi Islam Hibrida, yaitu umat Islam yang mempunyai pemahaman silang antara paham Ahlusunah wal jamaah an-Nahdliyyah dan Ahlusunah wal jamaah Salafi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Masitah, Dewidewi_masyitha@yahoo.comF53417025
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorJainuri, Ach--DLPS63
Thesis advisorRofhani, Rofhanirofhani@uinsby.ac.id2030017101
Subjects: Ahlusunnah Waljama'ah
Keywords: Komodifikasi Ahlusunah wal Jamaah; Konflik; NU dan Elite Salafi
Divisions: Program Doktor > Studi Islam
Depositing User: Dewi Masita
Date Deposited: 24 Oct 2022 02:32
Last Modified: 24 Oct 2022 02:32
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57467

Actions (login required)

View Item View Item