Jilbab sebagai penutup aurat: studi tematik hadis hadis tentang aurat dengan pendekatan fenomenologi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sholehah, Luthfi Thohirotus (2022) Jilbab sebagai penutup aurat: studi tematik hadis hadis tentang aurat dengan pendekatan fenomenologi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Luthfi Thohirotus Sholehah_E05218012 ok.pdf
Download (11MB)

Abstract

Wanita memiliki posisi yang mulya di dalam islam, ia memiliki kunci surga apabila telah dikaruniai seorang anak. mengetahui hal ini, maka islam sangat memperhatikan kondisi wanita agar selalu terjaga dan terlindungi kemuliaanya sehingga dalam syariat islam bagian aurat wanita lebih banyak dari pada pria sebab seluruh bagian tubuh wanita dapat menimbulkan syahwat terhadap lawan jenisnya. Cara berpakaian wanita telah diterangkan di dalam al-quran dan hadist. Pada penelitian ini akan membahas mengenai fenomena tren pada jilbab wanita masa kini. Trend tersebut diliat dari sudut pandang agama tidak memenuhi syarat dalam menutup aurat sehingga bertentangan dengan syariat islam. Maka dalam penelitian ini akan memaparkan mengenai batasan batasan aurat pada wanita dengan harapan wanita muslimah dapat memilih trenf jilbab yang sesuai dengan aturan syariat islam. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hal terkait dengan cara pemakain jilbab dengan benar yang sesuai dengan syariat islam. Penelitian ini menggunakan jenis metode deskriptif yang mana dibutuhkan upaya mendeskripsikan peristiwa yang notabene, demikian dalam proses analisanya, peneliti menelusuri dan megumpulkan berbagai literatur berupa kitab, buku, jurnal dan skripsi baik berbahasa Indonesia atau bahasa Arab yang berhubungan dengan Sumber utama dalam penelitian ini adalah hadis – hadis dalam kitab Imam Muslim, sunan Ibnu Majah dan kitab sunan At-Turmudzi yang berhubungan dengan pemakaian hijab sesuai syariat islam. Kemudian data hadis tersebut dianalisa menggunakan metode takhrij, i’tibar, kritik sanad dan kritik matan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hadis riwayat Imam Muslim dengan nomor indeks 2128 dan hadis riwayat At-Turmudzi1920 berstatus Shahih sehingga dapat dijadikan sebagai hujjah dan dapat diamalkan (maqbul ma’mulun bi>h). Adapun hadis riwayat Ibnu Majah nomor indeks 1968 berstatus Hasan sehingga masih dapat dijadikan hujjah.