Rekontekstualisasi penafsiran sihir dalam tafsir taj al-muslimin karya Misbah Mustofa: perspektif hermeneutika Jorge Gracia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Anam, Muhammad Islahul (2022) Rekontekstualisasi penafsiran sihir dalam tafsir taj al-muslimin karya Misbah Mustofa: perspektif hermeneutika Jorge Gracia. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Islahul Anam_E93216073.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena banyaknya fenomena dalam segi metafisika maupun suatu kejadian yang tidak masuk akal, seperti kekayaan yang tidak wajar, perceraian dengan alasan tidak masuk akal, penyakit yang tidak terdeteksi medis dan bahkan bisa membuat seseorang meninggal. Dimana fenomena ini sudah ada dari zaman kezaman dan bahkan pernah terjadi pada para Nabi, walaupun fenomena ini pernah terjadi pada zaman Nabi namun tidak semua fenomena yang terjadi itu selalu berhubungan dengan hal mistis. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana penafsiran Misbah Mustofa terhadap ayat sihir dalam dalam kitabnya Taj al-Muslimin, 2) Bagimana rekontekstualisasi penafsiran Misbah Musthofa terhadap sihir dalam pendekatan hermeneutika Jorge Gracia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan interprestasi penafsiran Misbah Mustofa mengenai Sihir serta Merekontekstualisasikan penafsiran sihir dengan teori pendekatan Hermeneutika Jorgge Gracia, dimana dalam penafsiran Jorge Gracia melibatkan tiga hal didalam interpretasi, meliputi text yang akan ditafsirkan (interpretadum), penafsiran dan penjelasan tambahan (interpretans). Dan dalam hal interprestasi Jorge Gracia membagi menjadi tiga fungsi yaitu fungsi historis, fungsi makna, dan fungsi implikasi. Untuk menjawab permasalah tersebut, penelitian bersifat kepustakaan (library research) ini menggunakan metode deskriptif dan metode tahlili (analisis), yaitu menggambarkan maupun menjelaskan penafsiran Misbah Mustofa beserta rekontektualisasi yang berkaitan dengan sihir dari aspek yang terkandung dalam surah Al-Baqarah ayat 102-103, kemudia dikuatkan dengan memberikan contoh dari fenomena-fenomena yang terjadi pada beberapa Nabi. Dan mengutamakan melihat dari fungsi interprestasi untuk menguatkan hasil dari penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini dilihar dari fungsi historis Misbah menguatkan nilai-nilai kandungan sihir yang kemudian ia kontekstualisasikan pada saat eranya. Yakni memetankan 9 macam perkara yang menyelisihi kebiasaan yang dibolehkan oleh Al-Qur’an dan perkara aneh yang tidak diperbolehkan. yakni yang diperbolehkan terdapat 6 jenis yaitu Ilmu Wifiq, Ilmu Ruqyah , Azimah, Khosiyah manusia, Istikhdam, Khosiyah benda. Adapun perkara yang tidak diperbolehkan hanya satu ilmu sihir. Pada fungsi makna, Sihir yang dulu diartikan Misbah sebagai perkara yang menyelisihi keadaan dan sebabnya tidak diketahui secara pasti. Kemudian penulis luaskan maknanya sebagai perkara yang menyelisihi keadaan yang secara ilmiah bisa dijelaskan karena kemampuan ilmu modern. hal ini terdapat dalam fenomena sulap, hipnotis dan lainnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Anam, Muhammad Islahulmislah234@gmail.comE93216073
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorChozin, Fadjrul Hakamaang.efha@gmail.com2006075901
Subjects: Budaya - Agama
Cerita dalam Al Qur'an
Keywords: Penafsiran sihir; tafsir taj al-muslimin; perspektif hermeneutika Jorge Gracia
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Muhammad Islahul
Date Deposited: 08 Nov 2022 06:56
Last Modified: 08 Nov 2022 06:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57894

Actions (login required)

View Item View Item