Pandangan Tokoh Muhammadiyah dan Tokoh Nahdlatul Ulama Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo terhadap status hukum praktik jual beli tembakau

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Asilah, Asilah (2022) Pandangan Tokoh Muhammadiyah dan Tokoh Nahdlatul Ulama Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo terhadap status hukum praktik jual beli tembakau. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Asilah_C06216004 ok.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan (field research) dengan judul “Pandangan Tokoh Muhammadiyah dan Tokoh Nahdlatul Ulama Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Terhadap Status Hukum Praktik Jual Beli Tembakau.” Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah; Bagaimana pandangan tokoh Muhammadiyah dan tokoh Nahdlatul Ulama Besuki terkait status hukum praktik jual beli tembakau? Bagaimana metode istinbat yang dilakukan oleh tokoh Muhammadiyah dan tokoh Nahdlatul Ulama Besuki terkait status hukum praktik jual beli tembakau? Data penelitian dihimpun dengan menggunakan dua teknik, yakni wawancara kepada pihak ulama Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah Besuki. Selain itu, memakai teknik observasi dalam menyaksikan praktik jual beli tembakau di tengah kehidupan masyarakat Kecamatan Besuki. Pengolahan data penelitian melalui tiga tahapan yakni editing, organizing, dan analyzing. Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah komparatif. Khususnya pandangan tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tentang praktik jual beli tembakau di tengah masyarakat Kecamatan Besuki. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, baik tokoh Muhammadiyah dan tokoh Nahdlatul Ulama, keduanya sama-sama berpendapat: Tembakau pada dasarnya merupakan komoditas yang halal, sehingga halal juga praktik jual beli terhadapnya; Jual beli tembakau bisa mengarah kepada keharaman jika: a) menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain; b) di dalam praktik jual beli tersebut terdapat unsur penipuan; c) dalam praktik jual beli tembakau terdapat praktik pengurangan timbangan; d) dalam praktik tersebut terjadi persekongkolan dalam keburukan dalam praktik jual beli tembakau. Kedua, perihal metode istinbat dalam menyikapi status hukum praktik jual beli tembakau, tokoh Muhammadiyah Besuki menggunakan metode istinbat yang merujuk Al-Qur’an dan al-Hadits. Adapun kedua tokoh NU Besuki memakai taklid, baik taklid yang bersifat manhaji ataupun qauli. Saran penelitian ini ialah alangkah lebih baiknya jika tokoh Muhammadiyah dan NU Besuki memberikan pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat, baik pihak petani ataupun tengkulak agar menghindari praktik jual beli tembakau yang dilarang oleh syari'at. Kepada masyarakat, diharapkan lebih memperhatikan praktik jual beli yang dibolehkan oleh syari'at.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Asilah, AsilahUswahzzzzz@gmail.comC06216004
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhoiroh, Muflikhatulmuflikhakhoiroh@gmail.com2016047002
Subjects: Hukum
Jual Beli
Keywords: Tokoh Muhammadiyah; Tokoh Nahdlatul Ulama; jual beli; tembakau
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Asi la h
Date Deposited: 10 Nov 2022 20:27
Last Modified: 10 Nov 2022 20:27
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57909

Actions (login required)

View Item View Item