Pengaruh budaya organisasi, disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja pengurus PMII cabang Surabaya periode 2019-2020

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kafabiy, Maisur (2022) Pengaruh budaya organisasi, disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja pengurus PMII cabang Surabaya periode 2019-2020. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Maisur Kafabiy_B94215052.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh adanya metode budaya organisasi, disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja pengurus cabang PMII di Surabaya. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan nilai hubungan yang paling tinggi/dorninan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan hipotesis assosiatif. Peneliti menguji data menggunakan teknik analisis data pengujian asumsi klasik dan uji regresi linier berganda. Penelitian ini dapat menghasilkan tujuan dari tujuh rumusan masalah terkait budaya organisasi, displin kerja dan kompensasi. Pertama, adanya pengaruh secara signifikan dari budaya organisasi, displin kerja dan kompensasi terhadap kinerja pengurus secara simultan. ketiga variabel tersebut memperoleh p value sebesar 0,005. Kedua, terdapat pengaruh yang signiifikan pada budaya organisasi, displin kerja dan kompensasi terhadap kinerja pengurus secara parsial. Ketiga variabel tersebut memperoleh nilaii p value 0,005 < 0,05. Ketiga,variabel budaya organisasi, displin kerja dan kompensasi terhadap kinerja pengurus sebersar 0,465. Nilai 0,465 menyatakan bahwa ketiga variabel merniliki nilai hubungan yang sedang. Keempat, Pengaruh budaya organisasi merniliki korelasi sebesar 0,629, disiplin kerja memperoleh nilai korelasi sebesar 0,537 dan vii kompensasi memperoleh basil korelasi sebesa 0,545. Hal tersebut menyatakan bahwa nilai korelsi budaya organisasi menunjukkan kontribusi sedang. Sedangkan nilai korelasi disiplin kerka menunjukkan kontribusi rendah/lemah, dan nilai korelasi kpmpensasi menunjukkan kontribusi rendah/lemah. Kelima, nilai hubungan paling tinggi/dominan antara ketiga variabel adalah budaya organisasi karena budaya organisasi mendapatkan nilai 0,629. Keenam, nilai hubungan paling rendah diantara ketiga variabel adalah disiplin kerja hal tersebut dikarenakan disiplin kerja mendapatkan nilai 0,537. Ketujuh, kinerja pengurus dapat diprediksi dengan menggunakan model regresi di masa mendatang, karena SEE lebh kecil dibandingkan Std. Deviation, dengan perbandingan 2,214 < 2,772.