Hak wali ijbar dan hak perempuan dalam penentuan jodoh di Kabupaten Sampang Madura: perspektif Imam Syafi’i dan Imam Hanafi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Amini, Rany Nuzhulul Kholifah (2022) Hak wali ijbar dan hak perempuan dalam penentuan jodoh di Kabupaten Sampang Madura: perspektif Imam Syafi’i dan Imam Hanafi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Rany Nuzhulul Kholifah Amini_C05217013 OK.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Rany Nuzhulul Kholifah Amini_C05217013 Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 26 September 2028.

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian lapangan (field research) yakni cara pengumpulan data dengan meninjau langsung dan mengamati tempat yang akan diteliti. Adapun .jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data yang diambil dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode berpikir induktif, yaitu dengan mencari fakta yang terjadi di lapangan dan kemudian ditelaah yang nantinya akan menghasilkan kesimpulan yang berarti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Sampang Madura dalam menentukan perjodohan untuk anak perempuan seringkali mengesampingkan hak perempuan dalam memilih calon pasangan hidupnya. Hal ini disebabkan oleb beberapa faktor yaitu sudah menjadi kebiasaan atau tradisi masyarakat setempat, restu dijadikan sebagai kewajiban mutlak orang tua dalam menentukan pasangan anaknya, dan sebanding atau setara, baik dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, keturunan, kemerdekaan dan pekerjaan. Dalam praktiknya tersebut, apabila dianalisa menggunakan perbandingan dua pendapat Imam Syafi’i dan Imam Hanafi maka dapat dikatakan bahwa Masyarakat Sampang Madura dalam hal menerapkan praktik hak wali ijbar dan hak perempuan mayoritas berpandangan pada pendapat Imam Syafi’i, bahwa seorang wali berhak untuk menikahkan anak perempuannya dengan tanpa izinnya berdasarkan ketentuan dan syarat-syarat tertentu, yaitu tidak ada kebencian terhadap calon suami, tidak ada permusuhan antara perempuan dan ayahnya, sekufu, mahar, dan calon suami tidak akan melakukan perbuatan yang menyakiti hati perempuan. Dalam penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran yaitu wali hendaknya memberikan kesempatan untuk memilih, tidak mengesampingkan hak, keinginan dan persetujuan anak perempuannya dalam memilih calon pasangan hidupnya. Sedangkan, bagi anak perempuan yang hendak melakukan perjodohan, baik gyang masih gadis maupun janda peneliti menyarankan agar mengutarakan keinginannya terlepas ia mau atau tidak untuk melakukan perjodohan tersebut.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Amini, Rany Nuzhulul Kholifahranynuzhululkholifah25@gmail.comC05217013
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhoiroh, Muflikhatulmuflikhakhoiroh@gmail.com/ muflikhatul@uinsby.ac.id2016047002
Subjects: Perbandingan Madzhab
Perkawinan
Keywords: Hak wali ijbar; hak perempuan; perjodohan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Publik Islam
Depositing User: Rany Nuzhulul Kholifah Amini
Date Deposited: 26 Sep 2025 03:28
Last Modified: 26 Sep 2025 03:28
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/58341

Actions (login required)

View Item View Item