Preferensi media digital dakwah di organisasi milenial sintesa Kabupaten Bangkalan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syaifuddin, Syaifuddin (2022) Preferensi media digital dakwah di organisasi milenial sintesa Kabupaten Bangkalan. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Syaifuddin_02040720024.pdf
Download (1MB)

Abstract

Integrasi teknologi mengakibatkan model pelaksanaan dakwah semakin berkembang pesat dan dinamis, Digital adalah bentuk modernisasi pembaharuan dari penggunaan teknologi yang mana sering dihubungkan dengan koneksi internet. Era digital sering dikaitkan kehadirannya dengan revolusi remaja. Reformasi digital melahirkan aplikasi yang memudahkan generasi milenial menyerap informasi. sehingga para pendakwah ikut menyelami perkembangan teknologi untuk mewarnai media digital dengan pesan-pesan agama. Tesis ini ingin berusaha menjawab tiga masalah, yaitu apa yang menjadi dasar preferensi organisasi milenial sintesa, dan bagaimana personal organisasi milenial sintesa menentukan preferensi serta bagaimana intensitas personal organisasi milenial sintesa menggunakan media digital dakwah. Dengan menggunakan analisis kualitatif lapangan yang tidak terpacu pada aturan, prosedur yang stagnan, lebih terbuka, dan terus berkembang sesuai dengan kondisi lapangan. Setting dalam penelitian ini adalah digitalisasi dakwah sebagai penyeimbang arus perkembangan teknologi dan komunikasi. Muslim milenial yang terhimpun pada organisasi milenial sintesa sebagai subjeks penelitianya, agar data yang didapat lebih spesifik sesuai dengan data yang diinginkan. Penelitian ini menghasilkan generasi muslim milenial memiliki cara tersendiri dalam memilih pesan dakwah yang mereka konsumsi dimedia digital, yaitu dengan menilai kredibilitas dan kualitas pendakwah yang menyampaikan pesan dakwah tersebut, tidak cukup hanya menilai pendakwah tersebut, juga membawa pesan dakwah atau keilmuan yang belum mereka fahami pada meja diskusi dengen teman maupun orang yang lebih faham terhadap Ilmu yang belum mereka fahami. Juga muslim milenial memiliki rasa ketergantungan pada digital dakwah sehingga lebih condong memilih media digital dalam memahami agama.