Analisis fenomena identitas kearaban dalam buku identitas Arab itu ilusi karya Musa Khazim Alhabsyi perspektif hermeneutika Hans Georg Gadamer

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ibrahim, Laksamana (2022) Analisis fenomena identitas kearaban dalam buku identitas Arab itu ilusi karya Musa Khazim Alhabsyi perspektif hermeneutika Hans Georg Gadamer. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Laksamana Ibrahim_E01218009.pdf
Download (2MB)

Abstract

Fenomena kearab-araban yang tertulis dalam buku karya Musa Khazim Alhabsyi yang berjudul “Identitas Arab Itu Ilusi.Saya Habib.Saya Indonesia” yang akan dipadukan dengan hermeneutika Hans Georg-Gadamer. Belakangan ini mendominasi di negeri kita merupakan suatu keterpurukan bagi kaum keturunan migran Hadramaut(Yaman), akan tetapi identitas kearaban yang mereka bangga-banggakan itu secara historis tidak lebih dari sebuah fantasi, Identitas Arab yang sesungguhnya yaitu identitas penutur yang berbahasa Arab. Singkatnya, Arab merupakan suatu yang dikategorikan sebagai Bahasa dan bukan suatu ras, apalagi ras unggul. Arab terbagi menjadi beberapa bangsa. Teknik pengumpulan data adalah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data yang akan dipelajari. Jadi, teknik ini memerlukan langkah yang sistematis dan strategis untuk mendapatkan data aktual. Saya menggunakan metode pengumpulan data dalam penelitian ini yakni Telaah Pustaka yang merupakan kajian terhadap beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian saya ini yang bertujuan untuk menemukan perbedaan dari penelitian sebelumnya. Kebanggaan pada keturunan sama palsunya dengan kebanggan terhadap harta yang bergelimang, keduanya merupakan sama-sama karunia yang patut disyukuri dan bisa juga menjadi cobaan yang harus dilalui. Tidak ada aturan hitam putih dalam urusan tersebut, karena kuasa ilahi dan takdir jauh lebih kuat daripada semua pengetahuan dan konstruksi sosial manusia. Hermeneutika Gadamer berpendapat bahwa pembentukan suku bangsa itu bukan dibentuk Paradoks dan kompleksitas Arab ternyata menurut para pakar yang menekuni berbagai bidang seperti sejarah, filologi Arab, leksikologi, genealogi, bahasa dan beberapa bidang yang lainnya hampir tidak mempunyai kesepakatan tentang asal-usul dari kosakata ‘arab itu sendiri.