Perbandingan penafsiran Imam Tantawi Jauhari dan Zaghlul al Najjar tentang Api dalam Lautan: studi komparasi QS. Al Tur ayat 6 dalam Kitab Tafsir al Jawahir dan Tafsir al Kauniyyah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Yasya, Annas Maula (2022) Perbandingan penafsiran Imam Tantawi Jauhari dan Zaghlul al Najjar tentang Api dalam Lautan: studi komparasi QS. Al Tur ayat 6 dalam Kitab Tafsir al Jawahir dan Tafsir al Kauniyyah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Annas Maula Yasya_E93218084 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Annas Maula Yasya, Perbandingan Penafsiran Imam Tantawi Jauhari dan Zaghlul al-Najjar Tentang Api dalam Lautan (Studi Komparasi QS. al-Tur ayat 6 dalam Kitab Tafsir al-Jawahir dan Tafsir al-Kauniyyah). Problematika masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana penafsiran Imam Tantawi Jauhari tentang api dalam lautan sebagaimana dalam surat al-Tur ayat 6, 2) Bagaimana penafsiran Zaghlul al-Najjar tentang api dalam lautan sebagaimana dalam surat al-Tur ayat 6, 3) Bagaimana persamaan dan perbedaan penafsiran menurut Imam Tantawi Jauhari dan Zaghlul al-Najjar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu library research, yaitu menitikberatkan terhadap literatur-literatur baik primer maupun sekunder. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode muqaran yakni metode yang membandingkan pendapat mufassir. Objek yang dibandingkan adalah Api dalam lautan (Studi Komparasi QS.al-Tur ayat 6 dalam Kitab Tafsir al-Jawahir karya Tantawi Jauhari dan Tafsir al-Kauniyyah karya Zaghlul al-Najjar. Hasil dari penelitian ini adalah Tantawi Jauhari dalam menafsirkan bahr al-masjur yaitu makna lafad masjur berasal dari kata sajara al-nar yang berarti menyalakan api. Penafsiran Zaghlul terhadap al-bahr al-masjur dengan dua makna yaitu laut yang penuh dengan air dan laut yang di dalam tanahnya ada api. Persamaan dari kedua mufassir adalah bahwa memang benar terdapat kobaran api di dalam lautan. Sedangkan perbedaannya adalah pada segi kata al-masjur di mana Tantawi mengartikan “dinyalakan”, sedangkan Zaghlul mengartikan “penuh” dan dari segi teori penjelasan secara sains tentang api di dalam lautan juga berbeda.