Ketidaksahan talak di luar pengadilan perspektif Muhammad Syahrur dan Majelis Ulama Indonesia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Yuniarsih, Mila (2023) Ketidaksahan talak di luar pengadilan perspektif Muhammad Syahrur dan Majelis Ulama Indonesia. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mila Yuniarsih_C71218072 ok.pdf

Download (12MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Ketidaksahan Talak Di Luar Pengadilan Perspektif Muhammad Syahrur dan Majelis Ulama Indonesia” adalah penelitian yang menggunakan library research (penelitian Pustaka) yang mana penelitian ini akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana pendapat Muhammad Syahrur tentang talak di luar pengadilan dan bagaimana pendapat Majelis Ulama Indonesia tentang talak di luar pengadilan. Penelitian pustaka merupakan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang mana penelitian ini dilakukan menggunakan berbagai referensi dari berbagai sumber. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan dokumentasi, yaitu dilakukan dengan bantuan berbagai macam materi yang terdapat dalam ruang perpustakaan ataupun media online tentang pendapat Muhammad Syahrur dan Lembaga Fatwa Indonesia tentang talak di luar pengadilan. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapat ketidaksahan talak di luar pengadilan menurut Muhammad Syahrur dan Majelis ulama Indonesia ini didasari dengan penetapan hukum yang tidak melenceng atau tidak keluar dari hukum Islam. Metode istinbath dalam menetapkan suatu hukum terhadap tidak sahnya talak di luar pengadilan adalah : (1) Muhammad Syahrur berpendapat bahwa talak yang dilakukan di luar pengadilan dianggap tidak sah karena tidak mempunyai kekuatan hukum sama sekali. Pendapat ini didasari oleh prinspinya yang mengutamakan kemaslahatan manusia. Metode istinbath yang digunakan oleh Syahrur dalam menafsirkan salah satu ayat tentang talak adalah metode lingistik yang kemudian menggunakan teori persamaan hiperbola. (2) Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpendapat tentang tidak sahnya talak di luar pengadilan. Hal ini didasasri dengan kemaslahatan umat. Metode yang digunakan adalah metode istislah atau dalam perkembangannya disebut dengan metode mas}lah}ah al-mursalah sebagai metode pencarian dan penetapan hukum dalam fatwa tentang talak di luar pengadilan. Metode ini mengutamakan kemaslahatan langsung umat, mempertimbangkan apakah lebih banyak mengandung mudharat atau maslahat bagi umat. Selaras dengan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu bagi suami istri yang ingin melakukan perceraian alangkah baiknya dilakukan di muka pengadilan sebab jika talak dijatuhkan tidak di muka pengadilan akan lebih banyak menimbulkan kemudharatan sehingga hal ini perlu dihindari. Dalam hukum Negara pun sudah jelas menyatakan talak yang dilakukan tidak di muka pengadilan tidaklah sah dimana hal ini akan menghambat dan mempersulit dalam hal pencatatan yang masuk dalam administrasi kependudukan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Yuniarsih, Milayuniarsihmila19@gmail.comC71218072
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorArif, Mohammadarifradhi18@gmail.com102101811126130/ 2018017002
Subjects: Pemikiran
Talak
Keywords: Nikah; talak
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mila Yuniarsih
Date Deposited: 17 Mar 2023 08:11
Last Modified: 17 Mar 2023 08:11
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/59308

Actions (login required)

View Item View Item