Al sirat al mustaqim dalam surah Al Fatihah: studi komparatif Tafsir Fii Zilalil Quran dan Tafsir Al Azhar

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Arifah, Novie Fitriatul (2023) Al sirat al mustaqim dalam surah Al Fatihah: studi komparatif Tafsir Fii Zilalil Quran dan Tafsir Al Azhar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Novie Fitriatul Arifah_E03219029 ok.pdf
Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini berawal dari munculnya permasalahan yang menyangkut al-Sirat al-Mustaqim. Al-Sirat al-Mustaqim merupakan salah satu term yang ada di dalam Alquran. Untuk mengetahui lebih dalam makna tersebut peneliti mengkaji berdasarkan perspektif mufasir dan ulama lainnya yang terkandung dalam surah Al-Fatihah [1]: 6. Konklusi mengenai al-sirat al-mustaqim bahwa jalan lurus yang dimaksud merupakan suatu petunjuk yang dapat mengantarkan manusia kepada jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Adapun penelitian ini menggunakan literatur kepustakaan dengan metode penelitian kualitatif dengan meneliti dan mencari sumber data yang membahas mengenai al-Sirat al-Mustaqim dalam Alquran, dengan pendekatan deskriptif-analitis dan teknik analisis (content). Melalui metode komparasi penelitian ini mengungkapkan perbedaan dan persamaan penafsiran Sayyid Quthb dan Buya Hamka. Sayyid Quthb dan Buya Hamka sama-sama menafsirkan sebagai petunjuk, namun perbedaannya Sayyid Quthb menafsirkan sirat yang dimaksud sebagai petunjuk fitrah yang mengatur manusia dengan peraturan Allah supaya hatinya bisa mencapai melewati jalan yang lurus tersebut. Sedangkan Buya Hamka menafsirkan sirat yang dimaksud sebagai petunjuk yang menghubungkan antara manusia dengan Tuhan-Nya. Jadi kalau Sayyid Quthb masih tentang sebuah petunjuk cara-cara untuk menuju tujuannya sedangkan Buya Hamka sudah mengetahui caranya, dan tinggal berjalan menuju penghubung jalan lurus tersebut.