Telaah ayat-ayat gender dalam relasi rumah tangga perspektif mubadalah dalam Tafsir Firdaws al-Naim karya Thaifur Ali Wafa

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hidayati, Siti Arini (2023) Telaah ayat-ayat gender dalam relasi rumah tangga perspektif mubadalah dalam Tafsir Firdaws al-Naim karya Thaifur Ali Wafa. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Arini Hidayati_E93219123 OK.pdf

Download (2MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana ayat-ayat gender dalam relasi suami istri, 2) Bagaimana penafsiran Thaifur terhadap ayat-ayat gender dalam relasi suami istri dalam tafsir Firdaws al-Na‘im, 3) Bagaimana Kontekstualisasi penafsiran Thaifur Ali Wafa dalam kitab Firdaws al-Na’im tentang ayat-ayat gender dalam relasi suami istri. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penafsiran dan kontekstualisasi penafsiran Thaifur Ali Wafa terhadap gender dalam pola relasi suami istri. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian yang bersifat kepustakaan (lbrary research) ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan mubadalah. Deskripsi penafsiran Thaifur tentang ayat gender dalam relasi suami istri dianalisis menggunakan teori mubadalah untuk membaca teks dengan lebih egaliter dan resiprokal. Hasil dari penelitian ini berkesimpulan bahwa Penafsiran Thaifur terhadap gender dalam pola relasi suami istri meliputi: 1) Pada Alquran surat An-Nisa’ ayat 19 Laki-laki dan perempuan sama-sama dituntut untuk saling berperilaku baik di dalam rumah tangga dalam pola relasi dasar suami istri, 2) Pada Alquran surat An-Nisa’ ayat 34 Kepemimpinan laki-laki di dalam keluarga atas perempuan itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama kelebihan akal, agama. Kedua, karena laki-laki menafkahi perempuan. Sehingga kepemimpinan tersebut tidak mutlak dipegang oleh laki-laki, perempuan juga berhak menjadi pemimpin di dalam keluarga karena tidak menutup kemungkinan perempuan memiliki dua kelebihan tersebut seperti kelebihan akal dan kelebihan dalam menafkahi keluarganya melebihi dari laki-laki, 3) Adanya hubungan timbal balik antara suami dan istri dalam hubungan seksual. Tidak ada yang lebih berhak dilayani karena seks merupakan kebutuhan bersama-sama. Sehingga dalam waktu yang sama antara suami dan istri harus saling melayani dan berhak dilayani atas dirinya. Sebagaimana yang termuat dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 187 dan 223 yang menjelaskan bahwa hubungan seksual harus dilakukan dengan cara yang patut sesuai anjuran Allah SWT yaitu dengan membaca doa , melalui qubul dan menghindari hubungan seksual melalui dubur, serta tidak hanya memperhatikan keinginan laki-laki akan tetapi juga memperhatikan keinginan istri.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hidayati, Siti Ariniarinaja759@gmail.comE93219123
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRochmawati, Idaida2rahma@gmail.com, idarahma@uinsa.ac.id2123017602
Subjects: Gender
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Gender; Relasi Suami istri; Tafsir Firdaws al-Na‘im.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Siti Arini Hidayati
Date Deposited: 29 Nov 2023 03:13
Last Modified: 29 Nov 2023 03:13
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/59522

Actions (login required)

View Item View Item