Penerapan mahram law bagi wanita yang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi ditinjau dari empat mazhab

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maknun, Achmad Jawahirul (2023) Penerapan mahram law bagi wanita yang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi ditinjau dari empat mazhab. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Achmad Jawahirul Maknun_C9217018 OK.pdf

Download (1MB)

Abstract

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Pengumpulan data-data dari sumber kitab-kitab empat mazhab dengan membaca, mengartikan, mencermati, menelaah untuk dijadikan data keperluan penelitian penerapan law bagi wanita yang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi ditinjau dari empat mazhab. Jenis untuk penelitian skripsi ini adalah deskriptif analisis dan penelitian pustaka (library research).Proses dalam penelitian ini menemukan bahwa, Pertama, penerapan mahram law bagi wanita yang menunaikan ibadah haji menurut Arab Saudi yang tercantum dalam GACA bahwawanita di bawah 45 tahun tidak boleh naik penerbangan haji kecuali ditemani oleh wali laki-laki mereka yang terdaftar di visa haji mereka. Aturan tersebut kemudian dicabut setelah Al-Azhar membolehkan wanita bepergian untuk melakukan haji maupun umroh tanpa wali selama mereka di bawah perusahaan yang aman. Kedua, penerapan mahram law bagi wanita yang menunaikan ibadah haji menurut pendapat empat mazhab mazhab Ḥanafiyyah, Mālikiyyah, Shāfi’iyyah, Ḥanabilah sepakat adanya mahram ketika wanita bepergian haji. ‘Illat Perbedaan pendapat tersebut yakni keamanan wanita dalam bepergian dengan mahram muabbad atau bisa diganti dengan sekelompok orang yang terpercaya (thiqah). Pencabutan kebijakan mahram di Arab Saudi yang dikeluarkan oleh (GACA) Otoritas Umum Penerbangan Sipil ditinjau dari teks maupun konteks di zaman sekarang sesuai dengan pendapat mazhab Mālikiyyah dan ash-Shāfi’iyyah bahwa wanita bepergian haji boleh tidak dengan mahram (muabbad) selama dalam perjalanan ada mahram pengganti, baik itu sekelompok wanita dan laki-laki atau wanita yang dapat dipercaya (thiqah).Penelitian memberikan saran kepada masyarakat bahwa wanita adalah sesuatu yang benar-benar harus dijaga, dihormati, dilindungi sehingga nilai sendiri yakni perlindungan, sekiranya esensi bisa berkembang sesuai zamannya maka tidak menjadi masalah jika wanita bepergian safar sendirian. Perlindungan tersebut harus didasari dengan al-Quran dan Hadis sehingga wanita tetap mendapatkan ruang gerak melakukan apa saja diranah publik tapi tetap dalam pengawasan baik dari , suami ataupun sekelompok wanita yang dipercaya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Maknun, Achmad Jawahiruljawahirulachmad@gmail.comC95217018
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFatwa, Achmad Fajruddinandifajruddinfatwa@gmail.com197606132003121002
Subjects: Haji
Perbandingan Madzhab
Keywords: Mahram
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Achmad Jawahirul Maknun
Date Deposited: 25 Jul 2023 06:28
Last Modified: 25 Jul 2023 06:28
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/59935

Actions (login required)

View Item View Item