Konsep tazkiyatun an nafs menurut Imam Al Busiri dalam mengendalikan hawa nafsu: studi dalam Kitab Qosidah Burdah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faiz, Muhammad Ali (2023) Konsep tazkiyatun an nafs menurut Imam Al Busiri dalam mengendalikan hawa nafsu: studi dalam Kitab Qosidah Burdah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Ali Faiz_E97216023 ok.pdf

Download (3MB)

Abstract

Sekripsi ini menjelaskan tentang konsep tazkiyatun nafsi menurut Imam Al Bushiri dalam mengendalikan hawa nafsu (studi kitab Qosidah Burdah), Bagaimana Tazkiyatun Nafsi menurut Imam Al Bushiri dalam Qosidah Burdah dalam mengendalikan hawa nafsu. bagaimana makna Tazkiyatun Nafsi pada perspektif Tasawuf. Untuk mengetahui tentang pemikian dalam konsep Tazkiyatun Nafsi menurut Imam Al Bushiri dalam Qosidah Burdah dalam mengendalikan hawa nafsu. Dalam penyelidika, skripsi ini mengunkan penyelidikan pustaka (library resarch) yakni dengan memahami, menelaah, membaca, mengidentifikasi literatur yang menyangkut dengan permasalahan yang akan diteliti agar dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan Tazkiyatun Nafs sangat dibutuhkan setiap orang shalih menginginkan jiwa, hati dan tetap bersih dari kotoran. Al-Nafs akan menguntungkan bagi orang yang menjalankan. Mengikuti hawa nafsu akan membawa manusia kepada kerusakan. Nafsu syahwat pula faedahnya keberahian atau harapan bersetubuh. Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa.Al Bushiri menjelaskan bahwa jalan untuk menjinakkan nafsu adalah dengan tidak mempedulikan hal-hal buruk yang diinginkannya. Lalu bagaimana kita tahu bahwa apa yang diinginkannya hal buruk Tentunya dengan ilmu. Dengan mempelajari apa yang diperintahkan dan yang dilarang dalam Islam. Maka, Al Bushiri juga menjelaskan tentang bagaimana ruginya kalau seseorang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya. Jiwa pada tinggakan ini ditunjukkan dengan perasaan menyesal yang dalam berbagai kekhilafan, baik dalam hal mengikuti bisikan bisikan petaun keengganan untuk melakukan kebaikan. Kondisi jiwa yang diliputi kelemahan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh hawa nafsu (al-hawa) menjadi pemain utama dalam diri al-nafs. Kondisi ini menjadikan al-ruh tidak memiliki peran yang kondisif untuk mempengaruhi al-nafs.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Faiz, Muhammad Alimuhammadalifaiz741@gmail.comE97216023
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorTasmuji, TasmujiUNSPECIFIED196209271992031005
Subjects: Akhlak > Akhlak Mulia
Perilaku
Anak > Kepribadian
Keywords: Hawa nafsu; Imam Al Bushiri; Qosidah Burdah; tazkiyatun nafs
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Akhlak dan Tasawuf
Depositing User: Muhammad faiz
Date Deposited: 26 Apr 2023 07:28
Last Modified: 26 Apr 2023 07:28
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/60493

Actions (login required)

View Item View Item