Penafsiran ayat-ayat bernuansa misoginis perspektif Muhammad Mutawalli al-Sha'rawi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fitriyah, Choirotul (2023) Penafsiran ayat-ayat bernuansa misoginis perspektif Muhammad Mutawalli al-Sha'rawi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Choirotul Fitriyah_E73218034.pdf

Download (4MB)

Abstract

Perempuan seringkali berada pada posisi yang sangat mudah untuk menjadi korban dari ketidakadilan. al-Sha’rawi walaupun bukan tokoh feminis namun penafsirannya secara filosofis sejalan dengan pandangan kaum feminis. Eksistensi laki-laki dan perempuan secara ontologis adalah sama, yaitu sama-sama dijadikan Tuhan dengan proses yang sama. misoginis adalah sebuah aliran pemikiran yang secara zahir memojokkan dan merendahkan derajat perempuan. Dalam menjawab problematika tersebut, penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dengan memakai metode deskriptif dan teks tafsir dari al-Sha’rawi terkait tema bahasan dikonfirmasi tafsir-tafsir yang lain. yakni menggambarkan maupun menguraikan penafsiran dari tokoh mufassir yang berkenaan dengan konsep misoginis yang terdapat di dalam Alqur'an yang kemudian dikuatkan dengan beberapa penafsiran dari para ahli tafsir lain. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kepemimpinan laki-laki pada QS an-nisa’ 34, al-Sha’rawi menafsirkan qawwmn adalah penanggung jawab dalam memberi nafkah, serta pengatur segala urusan rumah tangga. tanggung jawab laki-laki terhadap perempuan dan anak-anaknya dalam rumah tangga tidak serta merta memberlakukan perempuannya secara sewenang-wenang. Serta, dalam QS an-nisa’ 34 al-Sha'rawi dalam kitabnya menjelaskan pandangannya seputar perbedaan fundamental antara perintah untuk memukul dengan kebolehan untuk memukul. Pemahaman demikian terkesan sepele, namun berdampak besar, mengingat banyak yang salah paham akan kebolehan memukul perempuan diartikan sebagai perintah untuk memukul perempuan. Akibatnya, pemahaman demikian mengarah kepada sumber Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dalam redaksi Memukul menurut al-Sha’rawi bukan berarti koridor untuk memerintahkan suami memukul istrinya, melainkan sebagai petunjuk dibolehkannya suami memukul istrinya yang sedang atau dikhawatirkan berbuat nusyuz.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fitriyah, Choirotultrihijabmua@gmail.comE73218034
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorUmami, Khoirulk.umami@uinsby.ac.id0001614
Subjects: Kekerasan
Al Qur'an
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Misoginis; pemimpin; memukul
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Choirotul Fitriyah
Date Deposited: 02 Mar 2023 02:26
Last Modified: 02 Mar 2023 02:26
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/60659

Actions (login required)

View Item View Item