Implementasi tazkiyat an-Nafs Kiai Abdul Hannan Ma'sum: telaah Epistemologi atas Antologi Wirid, Doa, dan Salawat dalam Kitab Sullam Al-Futuhat

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ismail, Hadi (2022) Implementasi tazkiyat an-Nafs Kiai Abdul Hannan Ma'sum: telaah Epistemologi atas Antologi Wirid, Doa, dan Salawat dalam Kitab Sullam Al-Futuhat. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Hadi Ismail_F53417027 OK.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi tingginya animo masyarakat terhadap metode tazkiyat al-nafs Kiai Abdul Hannan Ma‘sum melalui intensitas spiritual (riyadah) berupa wirid, doa, dan salawat. Metode tersebut diulas oleh Kiai Abdul Hannan Ma‘sum dalam kitab Sullam al-Futuhat. Fenomena kembalinya masyarakat modern kepada intensitas spiritual tidak lepas dari ketatnya modernitas yang materialistik dan kapitalistik sehingga melahirkan kekeringan rohani. Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi tazkiyat al-nafs Kiai Abdul Hannan Ma‘shum dalam kitab Sullam al-Futuhat, epistemologi serta implikasi pemikirannya secara praksis. Untuk menjawab pertanyatan tersebut, peneliti menggunaan kajian pustaka (library research) dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data utama adalah kitab Sullam al Futuhat dan sumber sekunder dari kitab yang lain dan hasil wawancara dari informan. Teori yang digunakan adalah Tazkiyat al-Nafs al-Ghazali, Continuity and Change John Obert Voll dan hermeneutika Emilio Betti. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, pertama: implementasi penyucian jiwa (tazkiyat al-nafs) menurut Kiai Abdul Hannan Ma‘sum harus dilakukan dengan metode (manha>j) dan tata cara (kaifiyah) yaitu taat pada perintah Allah, menghindari perbuatan yang dilarang, melatih diri (riyadlah) mengamalkan wirid, doa dan shalawat dengan istiqamah (spiritual habit), menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji (mahmudah), menghilangkan sifat-sifat tercela (madmu>mah). Tahapan tersebut dilakukan dengan kesungguhan hingga menjadi pribadi yang taqwa. Kedua: Epistemologi tazkiyat al-nafs Kiai Abdul Hannan Ma‘sum adalah epistemologi Ghazalian yang berdasarkan teks dan pengalaman spiritual (spiritual experience). Yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui olah rohani dengan menyucikan hati. Pengetahuan rohani melalui tiga tahapan yaitu persiapan, penerimaan dan pengungkapan, baik dengan lisan maupun dengan tulisan. Dia menawarkan tahapan yang harus dilalui mulai paling dasar hingga tingkatan puncak dimana hati menjadi netral “suci”. Karena menurutnya secara epistemologis, ilmu dan implementasinya bersifat supra-rasional. Sehingga cara memperolehnya tidak melalui panca indera ataupun rasio melainkan dengan rasa, atau hati (divine intuition). Ketiga: Implikasi konsep tazkiyat al-nafs Kiai Abdul Hannan Ma‘sum mengarah pada pembentukan pribadi muslim yang baik dan humanis dengan memadukan paham tasawuf yang teosentris dengan antroposentris. Kiai Abdul Hannan Ma‘sum mengembangkan perlunya keseimbangan antara jasmani dan rohani secara integratif demi terwujudanya keharmonisan masyarakat dalam menjalankan ritual-ibadah dan muamalah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ismail, Hadielhadmail@googlemail.comF53417027
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAziz, Husein--2003015601
Thesis advisorHuda, M. Syamsulsyamsulh@uinsby.ac.id/msyamsulhud@gmail.com2029037201
Subjects: Agama > Biografi Tokoh
Manuskrip
Tasawuf
Spiritualisme
Keywords: Implementasi; Tazkiyat al-Nafs; Epistemologi; Implikasi; Spiritual; Kiai Abd Hannan Ma'sum; Sullam al Futuhat.
Divisions: Program Doktor > Studi Islam
Depositing User: Hadi Ismail
Date Deposited: 12 Nov 2023 02:42
Last Modified: 12 Nov 2023 02:42
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/60989

Actions (login required)

View Item View Item