Tafsir ayat rahmatan lil alamin dalam al-Quran: studi tentang makna dan implementasinya dalam dakwah oleh para kiai jawa timur

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Adnan, Abdul Mujib (2022) Tafsir ayat rahmatan lil alamin dalam al-Quran: studi tentang makna dan implementasinya dalam dakwah oleh para kiai jawa timur. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Abdul mujib_F03419030.pdf

Download (8MB)

Abstract

Al-Quran merupakan sumber utama ajaran Islam yang memiliki sifat membawa rahmat bagi seluruh alam semesta (Rahmatan lil Alamin). Ajaran Islam tidak membenarkan segala tindakan anarkis dan destruktif. Realita yang ada implementasi dakwah Islam tidak serta merta berjalan di koridor nilai-nilai Rahmatan lil Alamin, wajah Islam masih ditampakan dengan potret penuh teror, destruktif, dan intoleran. Ironinya hal tersebut disandarkan pada dalil-dalil dakwah yang ada pada al- Quran. Penelitian kualitatif ini menggunakan studi lapangan yang berusaha menangkap fenomena dakwah Islam di Jawa Timur dengan pendekatan fenomenologi. Data yang terkumpul dari hasil wawancara, observasi, serta dokumentasi ini kemudian dianalisis menggunakan model Milles dan Huberman. Analisa dari penelitian ini menggunakan teori hermeneutika, sebagaimana yang diketahui bahwa Hermenuetika bukan sekedar dipakai untuk membaca teks, tetapi juga membaca para pembaca teks maupun lingkungan sosial pembaca teks. Teori Hermeneutika ini digunakan untuk menganalisa karangan para mufasir klasik yang menggunakan ayat al-Quran tentang Rahmatan lil Alamin serta pandangan para kiai/da’i Jawa Timur nilai Rahmatan lil
Alamin. Penelitian disertasi ini menemukan tiga aspek utama: pertama, ayat al-Quran yang membahas Islam Rahmatan lil Alamin terpusat pada ayat 107 surat al-Anbiya, namun para mufasir menyikapi ayat yang sama dengan tiga (3) penyikapan berbeda; a) memandang Rasulullah Saw dan Islam sebagai rahmat itu sendiri, yang berlaku kepada segenap umat manusia, baik kafir maupun mukmin, b) kehadiran Islam dan Rasulullah Saw baru berfungsi sebagai Rahmatan lil Alamin hanya bagi umat yang secara waktu dan ruang berada di dekat Rasulullah, dan tidak berlaku bila mereka terpisah jauh secara ruang dan waktu, serta c) Islam Rahmatan lil Alamin adalah tauhid itu sendiri. Kedua, pemahaman atas ayat 107 al-Anbiya ini berbeda di tangan para kiyai Jawa Timur, sehingga penafsiran mereka jauh lebih progresif dibanding para mufassir klasik.
Ada empat (4) ciri yang bisa ditarik dari ayat al-Quran tersebut, a) Islam Rahmatan lil Alamin adalah Islam yang mengusung spirit pembangunan, b) Islam Rahmatan lil Alamin adalah Islam yang memiliki bukti kerja nyata dan berkontribusi pada kehidupan sosial, c) Islam yang mengusung nilai-nilai moderat dan pemahaman holistik, dan d) Islam yang memiliki sifat akulturatif. Ketiga, para Kiai Jawa Timur tidak saja menggeser pemikiran tafsir klasik menjadi lebih progresif, tetapi menerapkan konsep Islam Rahmatan lil Alamin yang memiliki ciri: cinta kasih, toleran, pemahaman dakwah yang komprehensif, dialektif, komunikatif, solutif pada problem sosial, taat pada nilai ideologis organisasi serta mengusung persahabatan antar da’i lintas ormas.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Adnan, Abdul Mujibabdulmujibadnan@gmail.comF03419030
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSyam, Nursama@yahoo.com2007055801
Subjects: Al Qur'an
Hadis
Keywords: Dakwah; dakwah kiai jawa; rahmatan lil alamin
Divisions: Program Doktor > Studi Islam
Depositing User: Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 23 Feb 2023 02:17
Last Modified: 23 Feb 2023 02:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/61064

Actions (login required)

View Item View Item