Pola asuh anak perspektif mufassir nusantara: studi atas pemikiran M. Quraish Shihab, HAMKA, Hasbi Ash-Shiddieqy

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ibrahim, Malik (2023) Pola asuh anak perspektif mufassir nusantara: studi atas pemikiran M. Quraish Shihab, HAMKA, Hasbi Ash-Shiddieqy. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Malik Ibrahim_E93218107.pdf

Download (2MB)

Abstract

Dalam berkeluarga, terdapat hubungan antara orang tua dan anak. Orang tua sebagai sosok yang bertanggung jawab terhadap anak harus mampu memberikan interaksi dan contoh yang baik kepada anak. Hal semacam ini bisa disebut dengan pola asuh. Pola asuh pada dasarnya adalah suatu sikap dan praktek yang dilakukan orang tua meliputi cara memberi makan pada anak, memberikan stimulasi, memberikan kasih sayang kepada anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pola asuh yang tidak baik akan bisa menghambat pertumbuhan anak, bagi dari segi fisik maupun psikis atau rohaninya. Dalam al-Qur’an ditemukan ayat – ayat yang mengandung hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh anak, seperti perintah kewajiban mengasuh anak, memberi gizi yang baik, memberi pendidikan moral yang baik, dan model pengasuhan. Dalam memahami ajaran al – Qur’an dalam hal pola asuh ini, diperlukan sebuah penjelasan dari para mufassir. Untuk para orang tua di kawasan Indonesia atau nusantara ini, sangat relevan apabila menggunakan penjelasan dari para mufassir nusantara pula. M. Quraish Shihab, HAMKA, dan Hasbi Ash – Shiddieqy dipilih dalam penelitian ini karena mereka merupakan tokoh nusantara yang masyhur dan memiliki karya dalam bidang ilmu pengetahuan seperti dalam bidang al – Qur’an, Tasawuf, dan Fikih. Dalam penelitian ini membahas 1) Pola asuh menurut M. Quraish Shihab, HAMKA, dan Hasbi Ash – Shiddieqy. 2) Tujuan pola asuh menurut M. Quraish Shihab, HAMKA dan Hasbi Ash – Shiddieqy. Penelitian ini menggunakan pendekatan tahlili atau menganalisis ayat dari berbagai aspek yang terkandung, serta menerangkan secara komprehensif makna – makna yang tercakup di dalamnya sesuai dengan keahlian atau kecenderungan penafsir. Menurut M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa keluarga yang sedang bercerai tetap mengedepankan kemaslahatan anak, apalagi keluarga yang dalam keadaan harmonis. HAMKA menjelaskan bahwa mengasuh anak hendaklah secara demokratis. Hasbi pun menjelaskan bahwa mengasuh haruslah tegas, namun harus tetap mengedepankan komunikasi yang ideal antara orang tua dan anak. Pada dasarnya al-Qur’an telah menjelaskan pola asuh anak dengan baik, namun untuk memahaminya dibutuhkan kontribusi pemikiran dari para mufassir sehingga diperoleh pengetahuan yang utuh tanpa ada suatu cacat sedikitpun.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ibrahim, Malikmbaspeyek234@gmail.comE93218107
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKholid, Abdulalidoktaf@gmail.com2002026501
Subjects: Anak
Al Qur'an
Anak > Kepribadian
Keywords: Pola asuh anak; mufassir nusantara; pemikiran M. Quraish Shihab; pemikiran HAMKA; pemikiran Hasbi Ash-Shiddieqy
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: MALIK IBRAHIM
Date Deposited: 24 Mar 2023 02:28
Last Modified: 24 Mar 2023 02:28
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/61286

Actions (login required)

View Item View Item