Gaya hidup tabarruj: analisis hadis riwayat Imam Ahmad Ibn Hanbal no indeks 9680 melalui pendekatan sosiologis

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maghfirli, Fidia Fitri Aqidah (2023) Gaya hidup tabarruj: analisis hadis riwayat Imam Ahmad Ibn Hanbal no indeks 9680 melalui pendekatan sosiologis. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Fidia Fitri Aqidah Maghfirli_E05219011 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Perilaku Tabarruj merupakan perilaku yang banyak sekali di zaman sekarang. Dimana modernisasi telah merasuk ke segala aspek kehidupan manusia, terutama dalam hal berpenampilan. Padahal dalam hadis Hadis Riwayat Imam Ah}ma>d Ibn Ha}nbal No Indeks 9680 telah menjelaskan mengenai larangan bersifat tabarruj. Pada penelitian ini hadis tentang gaya hidup tabarruj akan di korelasikan dengan fenomena yang terjadi di masyarakat melalui pendekatan sosiologi. Penelitian ini fokus pada Bagaimana kualitas dan kehujjahan, bagaimana pemaknaan hadis dan bagaimana kontekstualisasi sikap tabarruj dalam hadis Musnad Ah}ma>d Ibn H{anbal No Indeks 9680 dalam konteks kehidupan sosial di masyarakat. Penelitian ini bersifat Library research sehingga menggunakan sumber dari berbagai buku, jurnal, skripsi, dan literatur lainnya. Data Primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kitab Ah}mad ibn H}anbal nomor indeks 9680. Sedangkan data sekunder dapat diperoleh dari literatur yang memiliki relevansi pada objek yang akan dikaji untuk mempermudah dalam proses penelitian. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama kualitas hadis riwayat Musnad Ah}mad ibn H}anbal nomor indeks 9680 yang memiliki derajat hadis Shahih li> dha>tihi, hadis ini bisa dijadikan hujjah karena hadis ini dikategorikan hadis maqbu>l ma’mu>n bih yakni sesuatu yang bisa diamalkan. Mengenai pemaknaanya hadis ini menjelaskan berbagai makna dari berbagai macam perilaku tabarruj. Dan penelitian ini juga menggunakan pendekatan sosiologi mengenai proses terjadinya perubahan perilaku. Perilaku tabarruj merupakan perilaku terencana karena direncanakan diri sendiri dan meiliki tujuan tertentu ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya. Dalam hal ini perilaku tabarruj merupakan tindakan yang dilarang agama Islam sehingga dapat menyebabkan dampak negatif bagi pelakunya dan orang yang melakukan sikap tabarruj tidak akan masuk surga dan bahkan tidak mendapat baunya.