Sejarah dan tradisi Mendhak Sanggring di Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Natasya, Rizki Dwi (2023) Sejarah dan tradisi Mendhak Sanggring di Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Rizki Dwi Natasya _A02219038_OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, pendekatan antropologi dengan konsep etnografi. Sedangkan teori yang digunakan yaitu teori kebudayaan oleh Koenjaraningrat yang menyatakan bahwa Kebudayaan dimaknai sebagai hasil cipta, karya dan karsa manusia. Adapun metode yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah yang meliputi 4 tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwasannya, (1) Belum ditemukan secara pasti kapan munculnya Tradisi Mendhak Sanggring itu, baik dari segi tanggal, bulan dan tahun tidak ada yang mengingatnya. Hanya saja tradisi itu berlangsung ditanggal yang diperingati sebagai hari di lantiknya Ki Buyut Terik sebagai pemimpin pertama Desa Tlemang (2) Tradisi Mendhak Sanggring dilaksanakan selama 4 hari yaitu pada tanggal 24-27 Jumadil Awal (3) Terdapat beberapa makna dari setiap peralatan dan makna dari tradisi bagi masyarakat desa: sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, membangkitkan kebersamaan, membangkitkan jiwa gotong royong, membangkitkan jiwa sosial, sebagai pelestarian kesenian tradisional juga sebagai pelestarian sumber mata air.