Analisis Urf terhadap cerai gugat yang dikaitkan buruknya perhitungan primbon di Kabupaten Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muthohir, Ahmad Latip (2023) Analisis Urf terhadap cerai gugat yang dikaitkan buruknya perhitungan primbon di Kabupaten Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ahmad Latip Muthohir_C71219051 ok.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kepercayaan primbon yang ada di Kabupaten Mojokerto sangat berpengaruh terhadap keputusan dalam menentukan suatu hal. Seperti perkawinan, perceraian. Fenomena tersebut membuat peneliti tertarik dalam melakukan penelitian ini. Peristiwa tersebut bisa diambil dua rumusan masalah yakni, deskripsi cerai gugat yang dikaitkan dengan buruknya perhitungan primbon dan analisis cerai gugat yang dikaitkan buruknya perhitungan primbon di Kabupaten Mojokerto. Penulisan dalam penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Data primer yang Penulis gunakan adalah keterangan dari dua mantan istri. Sedangkan data sekunder yang Penulis gunakan adalah buku-buku primbon yang membahas tentang perhitungan hari baik untuk menikah. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah menggunakan metode wawancara dan dokumentasi (documentation). Beberapa proses pengumpulan data tersebut penulis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan pola pikir induktif. Hasil penelitian pelaku cerai gugat yang didasarkan perhitungan pelaksanaan pernikahan antara M dengan J menghasilkan prediksi perhitungan lebu katiup angin (tidak terkabul keinginannya, sering berpindah rumah, dan sengsara). M dan J tidak mengunakan primbon saat melangsungakan pernikahan. Bermula J tidak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga M dan sempat melontarkan kata talak kepada M saat terjadi perselisihan. M mulai mempercayai bahwasannya sesuai dari perhitungan primbon mengenai keluarganya sehingga memutuskan untuk bercerai. Pasangan VE dengan FS menghasilkan prediksi primbon bumi kapetak (hatinya kalut, tahan sengsara ). VE dengan FS tidak menggunakan perhitungan primbos saat melangsungkan pernikahan. Berawal faktor ekonomi, mantan suami memiliki utang yang banyak. FS juga merupakan seorang penjudi dari situlah VE mempercayai perhitungan primbon. Perhitungan primbon sebagai sebab cerai gugat tidak bisa dibenarkan dalam Islam, mengingat perhitungan prediksi primbon hanya sebatas perhitungan prediksi atau ramalan yang tidak benar secara mutlak. Banyak kesalahan-kesalahan yang ada di lapangan dan tidak bersesuaian antara prediksi primbon dengan kenyataan yang ada. Dan dalam hal ini termasuk ‘urf yang fasid karena berdampak buruk dan menimbulkan mafsadat. Saran untuk kajian selanjutnya perlu dilakukan kajian khusus dalam menghadapi problem kontemporer yang berkaitan dengan hukum Islam. Karena dalam pernikahan khususnya tentang tradisi penghitungan weton, masyarakat cukup beragam dalam mengemukakan pendapatnya. Jika dibiarkan akidahnya dapat melemah dan mengurangi keyakinannya kepada kekuasaan Allah yang maha mengetahui segala sesuatu.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Muthohir, Ahmad Latiplatifmuthohir16@gmail.comC71219051
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorGhufron, MuhammadUNSPECIFIED197602242001121003
Thesis advisorUNSPECIFIEDUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keluarga
Kebudayaan Jawa
Keywords: Urf; cerai gugat; primbon
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Ahmad Latif Muthohir
Date Deposited: 19 May 2023 09:09
Last Modified: 19 May 2023 09:09
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/62221

Actions (login required)

View Item View Item