Peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian dengan media permainan ular tangga pada siswa kelas IV-B MINU Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Susanti, Fadillah Mira (2023) Peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian dengan media permainan ular tangga pada siswa kelas IV-B MINU Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Fadillah Mira Susanti_D77219043_OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar matematika siswa yang rendah. Hasil PISA tahun 2018 menunjukkan bahwa Indonesia mendapatkan skor 379 dari rata-rata skor OECD 489. Hal tersebut disebabkan salah satu faktor yaitu rendahnya kualitas mengajar guru. Menurut hasil observasi, pembelajaran masih dilakukan dengan berpusat pada guru sehingga siswa tidak terlibat aktif saat pembelajaran. Selain itu, data nilai pra siklus menunjukkan bahwa hanya terdapat 9 siswa yang nilainya mencapai KKM dari total 26 siswa. Maka dari itu, perlu adanya perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media pendukung. Media yang dapat digunakan dalam materi perkalian yaitu media permainan ular tangga. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mendeskripsikan penerapan media permainan ular tangga yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa kelas IV-B MINU Wedoro Waru Sidoarjo. 2) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa kelas IV-B MINU Wedoro Waru Sidoarjo dengan menggunakan media permainan ular tangga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV-B MINU Wedoro yang berjumlah 26 siswa dengan 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Penerapan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan diskusi dengan guru mengenai tindakan yang akan dilakukan, membuat instrumen dan perangkat pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, peneliti bertindak sebagai guru. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara runtut. Pada tahap observasi, guru bertindak sebagai observer dan melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahap observasi, memperoleh nilai hasil observasi guru pada siklus I sebesar 71,25 dan nilai hasil observasi siswa pada siklus I sebesar 66,25 dengan kualifikasi cukup dan belum memenuhi indikator yang telah ditentukan. Pada siklus II dilakukan perbaikan dan memperoleh peningkatan dengan nilai hasil observasi guru sebesar 92,5 dan nilai hasil observasi siswa sebesar 87,5 dengan kualifikasi sangat baik dan telah mencapai indikator yang telah ditentukan. Pada tahap refleksi, peneliti melakukan diskusi dengan guru mengenai hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II. 2) Terdapat peningkatan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase ketuntasan siswa. Pada tahap siklus I memperoleh 46,15% dan mengalami peningkatan dengan ketuntasan sebesar 80,76% pada siklus II.