Upaya guru dalam menanamkan sikap sopan santun pada anak kelompok B di TK Unggulan An-Nur Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ulifah, Ulifah (2023) Upaya guru dalam menanamkan sikap sopan santun pada anak kelompok B di TK Unggulan An-Nur Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ulifah_D99219073.pdf
Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi oleh pentingnya sebuah sikap sopan santun yang wajib dimiliki oleh semua orang, terutama anak usia dini. Anak usia dini penting untuk diberikan penanaman tentang sikap sopan santun, terutama dalam hal berperilaku dan bertutur kata. Lunturnya sikap sopan santun yang dimiliki peserta didik membuat guru harus selalu berupaya dalam menanamkan sikap sopan santunnya, karena dengan adanya sikap sopan santun peserta didik akan dapat berperilaku dan bertutur kata baik, serta dapat menghormati orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui gambaran sikap sopan santun anak kelompok B di TK Unggulan An-Nur Surabaya, (2) mengetahui upaya guru dalam menanamkan sikap sopan santun pada anak kelompok B di TK Unggulan An-Nur Surabaya, (3) mengetahui hambatan guru dalam menanamkan sikap sopan santun pada anak kelompok B di TK Unggulan An-Nur Surabaya. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul proses selanjutnya adalah analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap sopan santun peserta didik kelompok masih banyak yang kurang baik, terutama dalam hal berperilaku dan bertutur kata, karena masih banyak perilaku dan tutur katanya yang kurang sopan. Guru selalu menanamkan sikap sopan santun kepada peserta didik melalui a) metode pemberian contoh teladan yang baik, guru sebagai pendidik dan pembimbing selalu menjadi panutan bagi peserta didiknya, serta selalu mengarahkan ketika peserta didik berperilaku kurang baik, b) metode pembiasaan, guru selalu membiasakan peserta didiknya untuk selalu berbudi pekerti baik, dan dibiasakan dengan hadits-hadits yang sesuai untuk menanamkan sikap sopan santun, dan c) metode pemberian nasihat, guru selalu menasihati peserta didik ketika perilaku dan tutur katanya kurang baik, dengan nasihat yang lembut, sehingga dapat diterima, selain itu guru juga berpacu pada buku pelajaran budi pekerti dan kisah-kisah Nabi tentang sikap teladan para Nabi dan sahabat. Hambatan guru dalam menanamkan sikap sopan santun pada anak adalah lingkungan sekitar yang kurang mendukung, sehingga pembiasaan yang sudah dilakukan di sekolah tidak diterapkan di rumah.