Perbandingan perhitungan waktu salat Zuhur dan Asar menurut Kitab Nailul Watar dan Ephemeris dengan Uji Akurasi Tongkat Istiwa'

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

M.Saifulloh, M.Saifulloh (2023) Perbandingan perhitungan waktu salat Zuhur dan Asar menurut Kitab Nailul Watar dan Ephemeris dengan Uji Akurasi Tongkat Istiwa'. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
M. Saifulloh_C96219048.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penulisan dalam penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian field research dengan pendekatan kualitatif komparatif. Data primer pada skripsi ini adalah kitab Nailul Wat̩ar yang merupakan karangan dari KH. Ahmad Asrori dan data ephemeris 2022, 2023 dengan perhitungan dari buku ilmu falak karya Akh. Mukkaram. Serta data pendukung sekunder yang berhubungan dengan ilmu falak dan literatur lainnya terkait waktu salat terutama zuhur dan asar. Teknik pengumpulan data yakni menggunakan dokumentasi lapangan, yang sebelumnya sudah dilakukan perhitungan terlebih dahulu antara dua metode.Hasil penelitian menyimpulkan, bahwa Metode perhitungan waktu salat zuhur dan asar dari kitab Nailul Wat̩ar karya KH. Ahmad Asrori sudah dikategorikan sangat akurat dengan selisih dari perhitungan ephemeris hanya hitungan detik tidak lebih dari 1 menit dengan tanpa tambahan ihtiyat. Data yang diambil dalam perhitungan Nailul Wat̩ar yang sifat sepanjang masa dan mengambil rerata-rata dari ephemeris yang dikeluarkan oleh kemenag. Hasil akurasi dengan menggunakan tongkat istiwa’ (gnomon) sudah bisa dikategorikan memenuhi syarat fiqih para ulama indonesia yang umum dalam menentukan waktu salat. Dari analisisnya bahwa bayangan sudah masuk terlebih dahulu daripada waktu yang sudah diperhitungkan.Dengan adanya hasil kesimpulan diatas. Maka harapan dari penulis untuk perhitungan waktu salat zuhur dan asar kedepannya agar ada penelitian lebih lanjut dengan memadukan pemrograman dua perhitungan tersebut agar lebih akurat dengan memberikan data perhitungan panjang bayangan yang membantu dalam mengetahui panjang bayangan.