Tinjauan hukum Islam terhadap tradisi larangan perkawinan kebo balik kandang di Desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muqtashidah, Siti Ilma Tuhfatul (2023) Tinjauan hukum Islam terhadap tradisi larangan perkawinan kebo balik kandang di Desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Ilma Tuhfatul Muqtashidah_C91219147.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi dengan judul tinjauan hukum islam terhadap tradisi larangan perkawinan kebo balik kandang di desa Pandantoyo kecamatan Kertosono kabupaten Nganjuk bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana tradisi larangan perkawinan kebo balik kandang di Desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk? bagaimana pandangan hukum Islam tentang tradisi larangan perkawinan kebo balik kandang di Desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk? Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research), artinya penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke daerah obyek penelitian untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan pembahasan yang dibahas, dalam hal ini mengenai tradisi larangan perkawinan adat kebo balik kandang. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan model analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: pertama, larangan perkawinan kebo balik kandang merupakan tradisi yang dipercaya secara turun-temurun di Desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk. Perkawinan kebo balik kandang adalah kepercayaan masyarakat bahwa seorang perempuan tidak boleh menikah dengan laki-laki yang berasal dari kampung atau desa yang sama dengan ayah kandung dari perempuan tersebut. Masyarakat percaya apabila terjadi perkawinan kebo balik kandang, maka akan ada dampak buruk yang ditimbulkan. Kedua, hukum Islam, dalam hal ini adalah pendapat empat madzhab tidak pernah menjelaskan terkait larangan perkawinan kebo balik kandang yang ada dalam masyarakat Desa Pandantoyo Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk. Meskipun telah dipercaya secara turun-temurun, namun kepercayaan masyarakat tersebut tidak bisa dijadikan dalil karena tidak sesuai dengan nash. Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan: pertama, penulis berharap kepada masyarakat supaya lebih mendalami pemahaman tentang agama, sehingga dapat memilah antara keyakinan dan kehati-hatian karena itu dua jenis yang berbeda, apabila seseorang mematuhi adat larangan pernikahan karena dia yakin pada adat tersebut dan tidak yakin akan kehendak Allah maka itu salah, akan tetapi apabila hanya sebatas sebuah kehati-hatian dan tidak sampai meninggalkan keyakinannya terhadap Allah itu boleh-boleh saja. Kedua, penulis berharap kepada tokoh agama yang ada di masyarakat supaya lebih bijak menentukan hukum adat yang ada di masyarakatnya, tidak gampang untuk menyalahkan bahkan menjerumus kearah kemusrikan, karena tidak semua hukum adat itu salah, tergantung pada niat setiap orang yang akan melakukan, diharapkan lebih moderat untuk menentukan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Muqtashidah, Siti Ilma TuhfatulC91219147@student.uinsby.ac.idC91219147
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSholihuddin, Muhammadsholehudin77@gmail.com2025077701
Subjects: Hukum > Hukum Perdata Islam
Perkawinan
Adat
Keywords: Perkawinan kebo balik kandang; hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Siti Ilma Tuhfatul Muqtashidah
Date Deposited: 16 Jun 2023 06:33
Last Modified: 16 Jun 2023 06:33
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/62787

Actions (login required)

View Item View Item