Konsep moral dalam Suluk Linglung perspektif Lawrence Kohlberg

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sa'adah, Umi Maulidatus (2023) Konsep moral dalam Suluk Linglung perspektif Lawrence Kohlberg. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Umi Maulidatus Sa'adah_E07217024.pdf
Download (1MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul “Konsep Moral dalam Suluk Linglung Perspektif Lawrence Kohlberg”, menjawab rumusan masalah mengenai konsep moral yang terdapat dalam Suluk Linglung dan keterkaitannya dengan salah satu pemikiran ilmuwan Barat bernama Lawrence Kohlberg yang juga memiliki teori yang cukup terkenal tentang perkembangan moral. Penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian studi pustaka atau library research yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode studi dokumen. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif. Temuan dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa Suluk Linglung merupakan salah satu karya dari Sunan Kalijaga yang digubah oleh seseorang yang masih memiliki hubungan kerabat dengan beliau yang bernama Iman Anom, dan kitab ini diwariskan secara turun temurun kepada keturunan Sunan Kalijaga. Berisi tentang kisah perjalanan spiritual Sunan Kalijaga dalam menggapai kesempurnaan ilmu, kemudian diceritakan pula adab beliau kepada para gurunya, bagaimana Sunan Kalijaga begitu patuh kepada gurunya. Konsep moral dalam Islam disebut sebagai akhlak. Sunan Kalijaga banyak menyinggung tentang keutamaan pendidikan akhlak dalam dakwahnya. Mengenai sistem hidup manusia dalam pembentukan diri untuk memilih cara hidup yang baik. Kemudian yang paling utama adalah tentang akhlak manusia dengan Tuhan dan Rasul-Nya, kemudian akhlak manusia dengan manusia yang lain juga akhlak manusia dengan dirinya sendiri. Selanjutnya dalam teori moral milik Lawrence Kohlberg terdapat tiga tahapan perkembangan moral, yakni Pra-konvensional, Konvensional dan Pasca-konvensional yang di dalamnya menjelaskan tentang proses pembentukan moral sejak usia dini hingga dewasa. Karena pada dasarnya manusia akan dapat hidup lebih terarah jika ia berpegang pada aturan moral yang berlaku, sehingga dapat tercipta kenyamanan serta kedamaian bersama.