Pengembangan masyarakat pesisir melalui Ekowisata Mangrove berbasis religi di Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Jawa Tengah.

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nabhan, Nabhan (2022) Pengembangan masyarakat pesisir melalui Ekowisata Mangrove berbasis religi di Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Jawa Tengah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nabhan_B92215081 ok.pdf
Download (19MB)

Abstract

Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui ekowisata mangrove berbasis religi di Desa Bedono. Desa Bedono memiliki aset dan potensi yang bisa dikembangkan yaitu ekowisata hutan mangrove dan makam apung KH. Abdullah Mudzakir. Dalam pengembangan ini perlu keterlibatan secara partisipatif dari kelompok masyarakat yang ada. Kelompok masyarakat tersebut terdiri dari kelompok mangrove, kelompok sadar wisata, dan kelompok keturunan KH. Abdullah Mudzakir. Penelitian ini bertujuan untuk proses pemberdayaan dan pendampingan terhadap kelompok masyarakat guna memanfaatkan dan mengembangkan aset dan potensi yang dimiliki Desa Bedono. Metode pemberdayaan yang digunakan adalah dengan pendekatan ABCD (Asset Based Community Development) yang berfokus dengan memanfaatkan aset dan potensi yang dimiliki dengan langkah 5-D diantaranya: menemukenali aset dan potensi (discovery), membangun mimpi dan harapan (dream), menyusun dan merancang strategi program (design), melakukan aksi perubahan (define), dan melakukan monitoring dan evaluasi (destiny). Strategi yang digunakan dalam mewujudkan ekowisata mangrove berbasis religi adalah melalui strategi perencanaan program ekowisata mangrove berbasis religi, pengelolaan dan pengembangan aset dan potensi yang dimiliki, dan kerjasama dan koordinasi yang kuat melalui pelatihan yang mampu mengubah pola pikir (mindset) kelompok masyarakat dalam memanfaatkan aset dan potensi yang dimiliki. Hasil pemberdayaan menunjukkan bahwa keterlibatan kelompok masyarakat secara partisipatif dalam memanfaatkan aset dan potensi yang dimiliki yaitu ekowisata mangrove dan makam apung sebagai wisata religi memiliki dampak signifikan dalam kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bedono. Hal demikian merupakan perubahan sosial dan pembangunan yang berkelanjutan.