Kompetensi Pendakwah Gen Z di Jawa Timur

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mutmainah, Siti (2023) Kompetensi Pendakwah Gen Z di Jawa Timur. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Siti Mutmainah_02040721018.pdf
Download (3MB)

Abstract

Tesis ini membahas mengenai kompetensi pendakwah Gen Z di Jawa Timur. Adapun tujuan dari penyusunan tesis ini adalah untuk mengetahui 1). Bagaimana kompetensi sosial pendakwah Gen Z di Jawa Timur?, 2). Bagaimana kompetensi komunikatif pendakwah gen Z di Jawa Timur?, dan 3). Bagaimana kompetensi kepribadian dan proffesional pendakwah gen Z di Jawa Timur.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti merupakan sumber data utama dalam penelitian ini. Selain merujuk pada konsep kompetensi sebagai pembahasan utamanya, penelitian ini menggunakan teori presentasi diri dari Erving Goffman.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam membangun kompetensi sosial yang meliputi kompetensi pengetahuan sosial, kepercayaan diri, empati, dan sensitivitas sosial, seorang pendakwah Gen Z melakukan upaya presentasi diri sebagai seorang pendakwah yang dilakukan baik di tengah masyarakat maupun di media sosial. Sedangkan dalam membangun kompetensi komunikatif yang meliputi kompetensi grammatikal, sociolinguistik, wacana, dan strategis dalam penyusunan materi dakwah dan menyampaikan dakwahnya pada audiens. Mereka juga memiliki kompetensi kepribadian yakni sebagaimana idealnya seorang pendakwah yang dapat menjadi tauladan bagi mad’ū nya meskipun masih berusia muda. Mereka juga memiliki keilmuan yang mumpuni baik dibidang keislaman, maupun skill public speaking atau penyampaian dakwahnya sendiri, sehingga dapat dikatakan bahwa mereka memiliki kompetensi professional juga. Penulis berargumen bahwa pendakwah gen Z di Jawa Timur telah memiliki kompetensi sebagai pendakwah, baik itu kompetensi sosial, komunikatif, kepribadian, dan profesional meskipun di usia mereka yang masih sangat muda. Hal ini dikarenakan latar belakang mereka yang telah disokong oleh pendidikan keislaman sejak dini oleh orang tua dan di pondok-pondok pesantren tempat mereka menunutut ilmu sejak dahulu hingga saat ini. Ditambah lagi dengan pendalaman keilmuan seputar dunia dakwah yang mereka selami sehingga mencetak diri mereka sebagai pendakwah muda.