Penanganan tindak pidana pengeroyokan menurut hukum positif dan fiqh jinayah: studi kasus di polres Kota Blitar

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sholeh, Adil Fadwa Nurrahman (2023) Penanganan tindak pidana pengeroyokan menurut hukum positif dan fiqh jinayah: studi kasus di polres Kota Blitar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Adil Fadwa Nurrahman Sholeh_C93217070.pdf

Download (3MB)

Abstract

Karya tulis yang berjudul “ Penanganan Tindak Pidana Pengeroyokan Menurut Hukum Positif dan Fiqh Jinayah (Studi Kasus di Polres Kota Blitar)” membahas tentang peran kepolisian dalam menangani tindak pidana pengeroyokan, khususnya dalam melakukan penyelesaian tindak pidana melalui jalur restorative justice. Dalam hal ini, penulis merumuskan dua rumusan masalah, yang pertama tentang proses penanganan tindak pidana pengeroyokan oleh kepolisian, dan rumusan masalah kedua tentang analisis hukum positif dan fiqh jinayah terhadap penanganan tindak pidana pengeroyokan oleh kepolisian tersebut. Karya ini menggunakan metode kualitatif dengan data yang diperoleh melalui studi lapangan (field research), yang dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh data yang diperlukan, seperti hasil wawancara, dan observasi. Jenis data yang dikumpulan adalah jenis data primer dan data sekunder. Yang selanjutnya dikumpulkan dan dilakukan penelitian terkait kesesuaan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Data yang telah terkumpul tersebut, lalu disusun secara sistematis, dengan cara analisis deskriptif dengan pola pikir deduktif. Dari hasil penelitian, peneliti mengambil kesimpulan bahwa tindak pidana pengeroyokan yang ditangani oleh Polres Kota Blitar dapat diselesaikan melalui jalur restorative justice, dengan mengacu pada peraturan kepolisian nomor 8 tahun 2021 tentang penyelesaian perkara pidana berdasarkan keadilan restoratif. Dalam hal ini, penyelesaian perkara melalui restorative justice hanya berlaku untuk kasus tindak pidana ringan. Sedangkan dalam Islam, restorative justice berlaku untuk tindak pidana yang dijatuhi jarimah Qisas, Hudud, maupun Diyat. Dalam penelitian yang ditulis oleh peneliti, peneliti memberikan saran atas peran Kepolisian dalam menindak pelaku kejahatan khususnya yang melibatkan anak sebagai pelakunya harus tegas dalam menanganinya, agar kedepannya tidak semakin banyak kasus yang terjadi yang dapat merugikan siapapun. Serta bagi para orangtua yang memiliki anak juga perlu pengawasan yang lebih agar anak tidak terjerumus dalam hal yang buruk sehingga dapat merusak masa depan anak itu sendiri.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sholeh, Adil Fadwa Nurrahmanafnchoreography@gmail.comC93217070
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorJunaidy, Abdullah Basithbasithjunaidy71@gmail.com2021107102
Subjects: Hukum Islam > Pidana Positif
Keywords: Hukum positi; fikih jinayah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Depositing User: Adil Fadwa Nurrahman
Date Deposited: 16 Jun 2023 06:24
Last Modified: 16 Jun 2023 06:24
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/62977

Actions (login required)

View Item View Item