Strategi dakwah deradikalisasi pada narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khasanah, Aulia Rini Fitriatul (2022) Strategi dakwah deradikalisasi pada narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Aulia Rini Fitriatul Khasanah_02040720006 ok.pdf
Download (3MB)

Abstract

Merubah pola pikir seorang teroris tentunya diperlukan strategi khusus berupa deradikalisasi. Deradikalisasi merupakan salah satu strategi dakwah yang digunakan oleh setiap lembaga pemasyarakatan yang menampung narapidana teroris. Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya misalnya, di dalamnya terdapat teroris dengan kategori ideologi biasa dengan resiko sedang. Dalam pembinaannya terhadap narapidana teroris, bersifat umum seperti terhadap narapidana dengan kasus lain yang berada disana. Hal tersebut dikarenakan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya berjenis lapas medium security. Namun walaupun begitu, nyatanya Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya telah mendapatkan banyak penghargaan atas prestasi suksesnya dalam pelaksanaan program deradikalisasi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana strategi dakwah deradikalisasi pada narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah deradikalisasi pada narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan field research atau penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif-deskriptif yang menggunakan teori PDCA milik W. Edwards Deming. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, perilaku narapidana yang dipandang sebagai tindakan radikal di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya dirangkum dalam instrumen identifikasi. Sehingga bagaimanapun penanganan yang akan dilakukan, maka tergantung pada apa yang tercatat di instrumen tersebut. Sedangkan strategi dakwah terhadap narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya adalah: Melakukan tahap perencanaan berupa identifikasi yang berbentuk masa pengenalan lingkungan, profiling dan assesment, serta litmas. Kemudian dilakukanlah tahap implementasi dari rencana berupa rehabilitasi yang dilaksanakan oleh petugas lapas dan pihak luar lapas, reedukasi berbentuk pembinaan umum dengan narapidana lain, dan reintegrasi sosial berbentuk pembinaan kemandirian dan interaksi dengan masyarakat. Setelah itu melakukan tahap pemeriksaan implementasi rencana berupa evaluasi yang menggunakan instrumen identifikasi. Lalu apabila dari hasil pemeriksaan tersebut ada kekurangan/perlunya perbaikan, maka dilakukanlah tahap tindak lanjut berupa membangun suasana kekeluargaan dengan narapidana teroris, melakukan pendekatan terhadap keluarganya, dan diserahkan ke KPLP bagaimana keputusannya (menetap berada di lapas atau dipindahkan ke lapas super maximum security) apabila narapidana teroris cukup mengganggu ketertiban dan keamanan.